Blogger news

Majalah MAYAra adalah majalah donasi internasional yang berbasis keilmuan tanpa memandang golongan bermodalkan persaudaraan. Bersama Boleh Beda. Allahu Akbar...!!!

Ruh Pendidikan

*Drs. Nadjib Sulhan, MA

Setiap tanggal 2 Mei Bangsa Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Ada momen penting yang selalu ditunggu dari peringatan ini, yaitu kebijakan pemerintah yang biasanya disampaikan lewat pidato kenegaraan. Maklum yang namanya pendidikan selalu dinamis, terjadi perubahan begitu cepat sesuai dengan perkembangan zaman.
            Pada peringatan hardiknas tahun 2010, pemerintah telah mencanangkan pendidikan karakter. Bapak Presiden Susilo Bambang Yudoyono, Bapak Wakil Presiden Budiyono, dan Bapak Mendikina, M. Nuh menyampaikan tentang pentingnya pendidikan karakter dalam berbagai kesempatan. Bahkan pendidikan karakter ini menjadi program unggulan pemerintah.  Sampai-sampai untuk pendidikan karakter ini pemerintah melibatkan 16 kemeterian.
Banyak persoalan yang terjadi di negeri tercinta ini. Berdasarkan data dari survey  Komnas Perlindungan Anak, PKBI, BKKBN tentang perilaku remaja yang telah melakukan hubungan seks pranikah di perkotanaan sebagai berkut: 62,7% siswi SMP pernah melakukan, 21,2% remaja pernah aborsi, 93,7% remaja pernah ciuman lawan jenis, dan 97,0% remaja SMP dan SMA pernah menonton film porno. (Media Indonesia, 18 januari 2009)
Begitu juga di dalam penyalahgunaan narkoba, cukup menghawatirkan. Menurut Badan Narkotika Nasional (BNN) pada tahun 2009 tercatat adanya 3,6 juta pengguna narkoba di Indonesia. Dari jumlah itu, 42% diantara mereka pertama kali mencoba narkoba di usia 16 sampai 18 tahun, yakni usia remaja SMP-SMA (Republika online, 26/06/2009).
Begitu juga terkait dengan korupsi, dari hasil riset yang dilakukan dalam Transparency International Corruption Perceptions Index 2009, Indonesia menempati peringkat yang sangat memprihatinkan. Indonesia selalu berkutat pada urutan 4, 5, atau 6. Ini adalah fakta yang dihadapi bangsa kita. Untuk itu perlu ada perubahan.
Program pendidikan karakter merupakan jawaban atas hilangnya ruh dalam dunia pendidikan. Sekolah lebih mengejar prestasi akademik daripada membangun moral. Memang, masih banyak remaja kita yang memiliki prestasi baik di tingkat nasional maupun internasional. Banyak pelajar atau mahasiswa yang mengharumkan nama baik negeri ini dengan memenangkan berbagai lomba. Namun jika dibanding dengan kondisi yang terjadi saat ini,  tampaknya pemerintah tanggap dan segera melakukan revitalisasi dalam dunia pendidikan.
Ketika pendidikan lebih mementingkan nilai akhir atau Ujian Nasional, semua pemangku kepentingan fokus pada UN. Tidak sedikit yang berusaha menggadaikan kejujuran untuk kepentingan UN. Guru yang mestinya memiliki idealisme tinggi dalam mengawal potensi anak, ikut terjebak dalam mengotori jiwa-jiwa yang masih bersih.
Syukur, peristiwa itu telah berlalu, mulai tahun ini UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan. Kini yang menjadi pertanyaan, ”Mampukah pendidikan karakter memperbaiki kondisi bangsa yang carut-marut ini?” Insya-Allah dengan kepedulian dan kesungguhan semua pemangku kepentingan, mulai dari pengambil kebijakan hingga anak dan orang tua, semua akan mampu meminimalisir persoalan yang mendera bangsa. Selanjunya mengangkat citra bangsa di mata dunia.
Dalam pendidikan karakter ini, minimal ada empat hal yang perlu diperhatikan. Pertama, sekolah memiliki budaya yang mulia. Budaya sekolah ini dilakukan oleh semua warga sekolah. Budaya yang mulia ini diikuti dengan budaya di rumah. Kedua, sekolah mengintegrasikan pendidikan karakter dalam semua mata pelajaran. Semua guru ikut bertanggung jawab di dalam pembentukan perilaku yang baik pada anak. Tentunya guru menjadi teladan bagi anak-anak. Ketiga, pembentukan karakter melalui kegiatan ekstra kurikuler. Semua kegiatan ekstra kurikuler dalam rangka membangun pribadi yang mulia pada diri anak. Keempat, selalu ada pesan moral dari semua warga sekolah. Pesan moral bisa dalam bentuk pesan terucap maupun pesan tertulis berupa slogan-slogan.
Betapa indahnya pendidikan di Indonesia jika mampu menerapkan pendidikan karakter dengan baik. Kita semua berharap semoga karakter menjadi ruh dalam pendidikan. Mari bersama-sama membangun negeri yang kita cintai ini.

0 komentar:

Posting Komentar