Blogger news

Majalah MAYAra adalah majalah donasi internasional yang berbasis keilmuan tanpa memandang golongan bermodalkan persaudaraan. Bersama Boleh Beda. Allahu Akbar...!!!

Menejemen Perut

Perut dalam anatomi anggota tubuh manusia memegang peranan elan vital. Karena dalam perut ada lambung. Maka, kesehatan lambung harus selalu dijaga. Dengan lambung seorang manusia mencerna segenap makan yang masuk guna menjadi bahan pembakaran. Inilah yang menghasilkan kalori dan energi. Sehingga seorang manusia dapat hidup dengan takdir-Nya. Apabila lambung mengalami persoalan atau masalah. Terganggu pula proses pencernaan makanan yang hendak dirubahnya menjadi kalori dan energi. Karenanya kesehatan lambung dan posisinya harus senantiasa dijaga. Hingga seorang hamba itu diwafatkan oleh Allah ta’ala. Nabi saw pernah bersabda, “Sumber segala penyakit adalah gangguan pencernaan [burdah]” (Ditakhrij Syamsudin adz-Dzahabi r.hu, dari sahabat Anas bin Malik r.hu).
Semua kenyataan di atas, dapat dipahami dengan pendekatan sain Islam yang detail dalam meletakkan pondasi pemahaman mengenai kesehatan lambung, dan bagaimana seharusnya manusia memperlakukan lambung yang dianugerahkan kepadanya. Allah ta’ala berfirman,
(#qè=à2 (#qç/uŽõ°$#ur Ÿwur (#þqèùÎŽô£è@ 4 ¼çm¯RÎ) Ÿw =Ïtä tûüÏùÎŽô£ßJø9$#
[Hai anak Adam] makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan” (Qs.al-A’raf [7]: 31).

Betapa detailnya dinul Islam. Kalam Allah ta’ala yang menerangkan “lā tusrifū”. Dijelaskan Nabi saw, “Perbuatan manusia yang paling jelek dalam memenuhi bejana, adalah memenuhi perut. Manusia cukup memakan beberapa suap untuk menguatkan tulangnya. Jika ia mampu mengendalikan diri [tidak memberatkan]. Sebaiknya, 1/3 untuk makanan; 1/3 untuk minuman; dan 1/3 untuk udara [nafas]” (Hr.Ibnu Majah, Ahmad, dan Tirmidzi; Imam Tirmidzi r.hu berkomentar, “Hadis ini hasan shahih”).
Dapat dipahami. Apabila seorang manusia mengisi lambungnya dengan melebihi 1/3 buat makanan, 1/3 buat minuman, dan 1/3 buat nafas. Bisa dibayangkan pasti terjadi ketidak-seimbangan dalam ruangan lambung. Apabila ketidak-seimbangan itu dilakukan secara terus-menerus, niscaya kehidupan si pemilik lambung itu tidak sehat. Maka, Nabi saw menyebutnya dengan “perbuatan manusia yang paling jelek”.
Mengapa paling jelek? Dikarenakan, manusia tersebut bakal sakit. Setelah orang itu sakit fisik dan jiwa. Orang itu tidak dapat fokus dalam mengabdi dengan Allah azza wa jalla. Manusia terjelek adalah manusia yang tidak mengabdi dengan Rabb-nya.
Perlu diketahui, orang yang sakit selalu membawa bawaan perubahan perilaku. Contoh, orang terkena penyakit diabet. Bawaannya ya suka marah-marah. Orang yang suka marah-marah. Bagaimana dia dapat mengamalkan akhlak sabar? Bagaimana mau mengamalkan akhlak rendah hati? Wa-llahu a’alam.
Itulah sebabnya, sebagai antisipasinya. Mari diikuti peri-kehidupan Nabi saw dan peri-kehidupan sahabat nabi. Yang telah mendapatkan a good charatcer learning (Pembelajaran Sifat yang baik) dari Nabi saw. Di antaranya:
1.       Jangan memenuhi lambung.
2.       Hindari kegemukan (obesitas).
3.       Harus tahu benar halal-haram-syubhat makanan dan minuman yang hendak dikonsumsi.

Mau Sehat?
Mau sehat? Jawabannya, sangat mudah. Jaga kesehatan lambung Anda. Seperti disabdakan Nabi saw, bahwa sumber segala penyakit fisik. Adalah terjadinya gangguan pencernaan. Maka, dari gangguan pencernaai pula dapat berpengaruh pada kesehatan hati. Lebih sangat mengerikan apabila manusia hatinya sakit. Secara kejiwaan sangat membahayakan. Boleh jadi. Orang itu secara fisik shalat lima waktu. Namun secara ruhani dia membenci ciptaan Allah ta’ala yang lain. Jelas ini gejala dini dari masuknya penyakit jiwa.
Karenanya, pula Nabi saw mengajarkan kepada umat manusia, agar tidak lupa memohon kepada Allah ta’ala untuk selalu memohon anugerah sehat (al-‘afiah). Ternyata, Allah azza wa jalla sangat menyukai para hamba-Nya yang meminta kesehatan.

Bahaya Kegemukan
Mengapa gemuk? Karena Cara Berpikir salah. Ditambah, pola makannya juga salah. Tidak ada untungnya menjadi orang gemuk. Postur tubuh Nabi saw tidak gemuk. Para sahabat tidak ada yang gemuk. Mana dapat gemuk? Semua aktifitas dilakukan dengan berjalan kaki. Atau, menunggang kuda. Atau, menunggang begal. Atau, menunggang unta. Bandingkan dengan kebanyakan pendudukan Saudi Arabia sekarang. Yang sebagian besar perutnya buncit. Padahal jika perut melebihi dada tanda penting, jika orang itu sebenarnya tidak sehat. Tinggal menunggu hitungan waktu.
Penyebab gemuk di antaranya:
1.       Makannya sangat banyak.
2.       Hobby makan malam.
3.       Tidak rutin olah raga.
4.       Memiliki kebiasaan habis makan tidur.
5.       Punya kebiasaan lapar mata.
6.       Stress.
7.       Bangga dengan kegemukan.
Semua kaum mukminin-muslim harus sadar dan paham benar mengenai bahaya kegemukan. Yakni: terjadinya gangguan pembuluh jantung, diabet, meningkatnya lemak dalam darah, gangguan ginjal, gangguan prostat, dan rawan persendian.

Waspada Mengonsumsi Makanan
                Guna memiliki lambung yang berkualitas lagi sehat. Hendaknya mulai sekarang senantiasa waspada dalam mengonsumsi makanan dan minuman. Sekiranya makanan dan minuman yang dikonsumsi itu dapat mengakibatkan penyakit. Hendaknya, segera ditinggalkan karena Allah ta’ala. Contoh, seluruh makanan yang kelebihan rasa garam, kelebihan rasa manis  --utamanya yang menggunakan pemanis buatan, mengandung zat pewarna, menggunakan zat pengawet, dan masih banyak campuran kimiawi dan bahan makanan lain yang tidak halal lagi tidak sehat. Harus “ditalak tiga” tanpa terkecuali.
                Tidak hanya itu. Perut tidak boleh melebihi dada. Bagi pria lingkar perut tidak boleh lebih 100 cm. Bagi perempuan tidak boleh lebih 86 cm. Tidak ada toleransi. Anda harus disiplin. Sebab, rumah sakit tidak berpihak pada pasien. Sembuh tidak sembuh pasien harus bayar. Rumah sakit sekarang berbeda dengan rumah sakit yang pertama kali didirikan di Baghdad –termodern saat itu-- jaman Khalifah Harun al-Rasyid pada tahun 800 masehi. Pasien mendapatkan pelayanan, keramahan, doa, lawakan, dan bahkan jika pulang dari rumah sakit mendapatkan pesangon dari pemerintah Baghdad.
                Tidak usah menyalahkan siapa pun. Yang sangat penting dan harus dilakukan. Setiap mukmin-muslim harus well inform terhadap kesehatan. Apakah kesehatan masyarakat. Apakah kesehatan lingkungan. Apakah kesehatan ruhaniah. Pokoknya harus care dengan kesehatan dan ilmu sehat. Menuju sehat itu hak kita semua. Tergantunglah hanya dengan Allah ta’ala. Jangan pada dokter. Jangan pada obat. Apalagi obat yang masuk ke Indonesia tidak semuanya menyembuhkan penyakit. Tidak sedikit justru banyak menimbulkan penyakit baru. Waspada dan selalu hati-hati dalam memilih obat dan dokter  --dokter juga manusia.
                Sekarang saat yang tepat. Untuk segera kembali mengonsumsi dan membudidayakan tanaman herbal. Kembalilah kepada obat-obatan herbal. Kembalilah mengonsumsi makanan dan minuman yang benar-benar non kimiawi. 








0 komentar:

Posting Komentar