Blogger news

Majalah MAYAra adalah majalah donasi internasional yang berbasis keilmuan tanpa memandang golongan bermodalkan persaudaraan. Bersama Boleh Beda. Allahu Akbar...!!!

Giring Nidji Siap Memberi Opini

Mas Giring - demikian orang-orang memanggilnya- melalui akun twitternya memberikan kabar baik kepada pimpinan redaksi majalah MAYAra bahwa dia siap memberi opini untuk majalah pesantren yang telah merambah berbagai belahan dunia ini.
Redaksi juga meminta ayah dari Zidane ini untuk memberikan komentar untuk cover majalah setelah sebelumnya ada beberapa tokoh internasional dan artis film yang memberi komentar. Semoga berkenan....

Ma'iyahkan Indonesia


"Perbedaan itu indah, bersama boleh beda."
Kebersamaan (ma’iyah) itulah sikap dan sekaligus perilaku yang harus menjadi habits baru buat Indonesia ke depan, baik sebagai bangsa maupun sebagai negara. Dan, tahun 1431 hijriah ini hendaknya menjadi awal dari perubahan tersebut. Sebab, hanya dengan kebersamaan, sebuah masyarakat –boleh dipahami sebagai umat atau rakyat—akan memiliki kekuatan jaringan sosial-budaya yang solid.
Ma`iyah adalah sifat kebersamaan. Sebuah penegasan, bahwa manusia diajak dan diteladani untuk memiliki kebersamaan dalam hidup di dunia yang singkat ini. Kebersamaan bukan berarti penyeragaman. Dalam penyeragaman tidak selalu yang diseragamkan itu dapat  bersama-sama. Karena manusia ditakdirkan oleh Allah ta’ala dengan segala keragaman yang dimiliki. Satu hal yang dikehendaki oleh Allah swt, sebagai Sang Penguasa kehidupan, manusia sebagai seorang hamba Allah, dia harus senantiasa “Meng-Allah-kan Allah” guna comitment and consistent (CC) dengan sikap mental dan perilaku “Menomor-satukan Allah”.
Sebaliknya, dalam ma’iyah (kebersamaan) terdapat kekuatan yang sinergi manakala dibangun dengan jejaring sosial-budaya dan agama. Artinya, manusia dalam bentuk yang bagaimana pun, atau yang bermodelkan apa pun, akan mampu bergaul dan hidup dengan suasana saling: memahami, memberi, dan melayani. Sebab, dalam sebuah kebersamaan (ma’iyah) perilaku yang kuat lagi menonjol secara sosio-anthropologis dan sosio-psikologis, adalah kuatnya dalam Berpikir Positif dan Memaafkan Orang lain.
Dapatlah dipahami pula, bahwa hidup manusia yang selalu berkomunitas ini harus benar-benar mampu menjadikan dirinya lebur dalam sebuah ma’iyah. Yaitu: Ma’iyatun billāh; Ma’iyatun fin-nās; dan Ma’iyatun ilal-‘ālam. Ketiga prinsip Trianggulasi Ma’iyah itu harus melebur dalam kehidupan bangsa Indonesia yang heterogen ini. Sehingga Bhinneka Tunggal Ika benar-benar dapat berjalan tanpa harus terusik dengan kemodernan. Artinya, Indonesia yang modern ke depan tetap CC dengan Bhinneka Tunggal Ika tidak akan mengalami perpecahan, pertikaian, dan pertumpahan darah. Sebaliknya, dengan ke-Bhinneka-an yang ada hal itu menjadi modal dasar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara dalam kehidupan yang serba modern. Semua itu terjadi karena masyarakat bangsa Indonesia CC dengan agamanya. Inilah sebuah konsep rahmatal lil alamin.
Ma’iyatun billāh. Kebersamaan seorang hamba dengan Allah. Ini sebuah potensi yang hebat lagi dahsyat, jika dikelola dengan baik dan benar. Seorang hamba secara terus-menerus senantiasa Berpikir Positif (husnudlan) dengan Allah ta’ala. Dan, ini jumbuh dengan firman Allah ta’ala, yang menyatakan bahwa Allah bersama hamba-Nya di mana pun. Sebagaimana dinyatakan dalam surat al-hadid ayat ke-4, “dan, Dia [Allah] bersama kalian di mana pun kalian berada; wa huwa ma’akum a’nama kuntum.”
Inilah sebuah Teologi Cinta yang dipilari dengan sikap mental dan perilaku seorang hamba, yang selalu “Meng-Allah-kan Allah.”
Ma’iyatun fin-nās. Kebersamaan dalam bermasyarakat. Sebuah potensi sosial-budaya dan agama yang hebat dan dahsyat, apabila dimenejemenkan dengan baik lagi benar. Di mana seorang manusia sebagai anggota masyarakat selalu Berpikir Positif (husnudlan) dengan sesama manusia (baca: orang lain). Dan, ini jumbuh dengan sabda Nabi saw, yang menyatakan bahwa, “Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat buat manusia lain; khairun nāsi anfa’uhum lin-nās.”
Inilah sebuah Teologi Perubahan yang dipilari dengan sikap mental dan perilaku seorang hamba, yang selalu “Me-manusia-kan manusia.”
Ma’iyatun ilal-‘ālam. Kebersamaan seorang hamba terhadap lingkungan. Seorang hamba yang menyatu dengan alam lingkungan di mana pun dia ditakdirkan hidup dan ada. Dia telah mampu dialog dengan lingkungannya. Sehingga lingkungannya pun “mau menerima”-nya.
Manusia yang merusak lingkungan. Dia pasti ditolak oleh lingkungan. Itu ditandai dengan lingkungan yang menjadikan manusia hidupnya tidak nyaman lagi aman.
Seorang hamba yang terus-menerus “dialog” dengan alam lingkungannya. Dia akan mampu melebur dengan alam lingkungannya. Ini yang alfaqir sebut dengan hablum minal-‘ālam (hubungan harmonis dengan alam lingkungan).
Inilah sebuah Teologi Lingkungan yang dipilari dengan sikap mental dan perilaku seorang hamba, yang selalu “Meng-alam-kan alam.”
Indonesia adalah Indonesia. Indonesia bukan Arab, bukan pula AS. Indonesia di tahun 2010 masehi harus menjadi bangsa yang mampu membawa kehidupan rakyatnya menjadi lebih: mandiri, sehat, sejahtera, dan bahagia. Indonesia yang mampu menjadikan rakyatnya gemar: Belajar; Diajar; dan Mengajar (BDM). Indonesia yang mengamalkan: Giving not taking; Producing not consuming; dan Working not talking (GPW).
Semua itu dapat berjalan manakala ma’iyah menjadi habits baru bangsa Indonesia. Saatnya sekarang ini Indonesia di-ma’iyah-kan. Dan, bagi jama’ah ma’iyah harus benar-benar mengamalkan segenap hal yang telah alfaqir tulis.
Kata kunci yang harus dipegang teguh, bahwa seorang manusia di kehidupan dunia akan selalu hidup bersama dengan komunitasnya. Inilah manhaj ma’iyah buat bangsa dan masyarakat Indonesia. Indonesia yang maju adalah Indonesia yang memiliki kekuatan jejaring kebersamaan. Kebersamaan dalam arti “Bersama Boleh Beda” (3-B). [ ]

Redaksi

Penanggung Jawab
Ma’had TeeBee Indonesia (MTI)

Pimpinan Umum: Emmal Muhammad Pimpinan Redaksi:  Arif Khunaifi  Redaktur Utama: Muhammad Ben Kafa; Abdul Wachid B.S; Yusuf Ahmad; Mahsun Maftuhin. Sek. Redaksi/Humas: Ferry Fadly Staf Redaksi: Fathurrahman, Nurhadi Peliput: Semua shantri mukim,  Editor: Fillah Korektor :  Mrs. Amy, Cik Dausy Fotografer: Emmel Muhammad Sponsor Rubrik: Zaenal Abidin Keuangan: Abdillah Idrus Hasani  Ware House: Muhibbin Distribusi: Abu Hikam  Kor.Lap: Virman, Opick, Kalim, Lukman, Thoifur, Bin Muslih, Fahruddin, Hubaib, Sahlut, Rukun. Mr.Lap: Ma'in, Abd Azis, Yayan, Manteb, Imam Pos, Sadjam, Sueb, Riawan, Rodliyah. Lay Out & Setting: Syafiq & Halilintar  

KONTRIBUTOR: 

Muhammad Muhajir (Jakarta); Abdul Wahid BS (Jogjakarta); Arifin (Semarang); Nurwiyah (Manukwari); Imam Syafi’i (Kep.Natuna);  Muallif (Bandung); Helmy Bakri (Aceh); Albina (Sabang); Novario (Jakarta); Mahrus Abdullah (Kep.Seribu); Tri Karyaningsih (Magelang); Angga (Makassar); Nurbudianto (Jayapura); Abu Macel (Mataram).

LUAR NEGERI:

Anis Hambali (Makkah); Lokeman Hazli (Kuala Lumpur); Kate Skillman (Michighan); Yusuf Ariansyah (California);Kazuya Abe (Jepang); (Hisnindarsyah, Kedah).



Jaringan Dakwah

MAYAra Bisa Anda Dapatkan di:

AL-MARKAZ MAYAra (031-3727618); SURABAYA METROPOLIS: Ust.Ali (031-7669550); KH.Chusnul Arifin (031-8287882); SURABAYA SELATAN:  KH.M.Munawir (031-7884129/08563029224); SURABAYA BARAT: Abah Rukun (031-7499179); Mas Riawan (031-7521667); SURABAYA UTARA: Ust.Sueb (081553131487); SURABAYA TIMUR: Ust.Ibnu Qosim (081553378184); GRESIK: Bp.Fatkhur Rahman (031-7507466), Ibu Mamik  (031-3981815), Mas Zainuddin/Mbak Indah (031-3954877/081553199835); SIDOARJO: Ust.H.Maftuh Ihsan (031-8962686), H.A.Abdillah,(031-8687600,8687500,08123142200); LAMONGAN: Bp.M.Hubeb Abdullah (Jl.Kaliwungu Tumenggungan 39 Lamongan); MOJOKERTO: Mbak Wita (08121622821), Ust.Subhan (0321-7175415); PASURUAN: Mas Zainul (0343-443352/085648422153) Ibu Siti Fatimah (0343-7739853); MALANG: Mbak Fitri K/Mimin, Jl. Argopuro Gg. Kec. No 16 Rt. 03/ Rw. 08 Lawang-Malang, (65211); BOJONEGORO: Bu Nur (085655266563); TUBAN: Kampus BENZEN (Hp.085732543419), H.Muayyat, (0356-631025), Ust.Mawardi (0356-324451,323398, 081335723085); JOMBANG: Mas Rizki Iqbal (0815573439); NGANJUK: Bp.DR.KH.Kharisudin Aqib, M.Ag, (0358-792799, 081335465017), Ibu Nur Khadijah (SMK Nasional Jl.Diponegoro 72 Nganjuk);  NGAWI: Mbak Primitha Sesalina ( Jl. A. Yani Gg. Podong 40 Ngawi) MADIUN: Bp.Joko (08123400221), Bp.H.Kriswoto (0351-453504, 453518), PT.MPM (0351-493120,493121,493122);   BLITAR: Bu Isti Utami (081803844677); PONOROGO: Bp.Sangkrah Mujiono (0352311830); KEDIRI: Bp.Khoirul Huda (71376034/8985191), Hj.Ny.Mochtar, Jl.Pandan 6 Kediri; TULUNG AGUNG: Bp.Setiaji (081913004888); BANYUWANGI: Mbak Ika (08124976078); JEMBER: M.Syakir (0331-3444131), Miskum (0811351957); PAMEKASAN: Bp.Drs.H.Ghazali (08123545209); SUMENEP: KH.Zawawi (08164285291); REMBANG: Hj.Masjoedi (Bu lek Sus: 081326431856), Yayan Djunaidi (0852231873411), Bu Hidayatun (0295) 5692402; BLORA: Bp.Zainal Arifin (08886555963), H.Chamdan (0296-531676, 531677); YOGYAKARTA: H.Iskandar W (0274-388855); SOLO: Bp.Teguh Martono (08122815955); DENPASAR: Imam Basuki (081338351956) DEMAK:  Bp.Jasman. Bumirejo, Karang Anyar RT.02 No.5 PEMALANG: Ust.Subhan (081391720537); PURWOKERTO: Bp.Subagyo (08156982064); BANDUNG: Mas Wawan (022-6073405), Ibu Rima ( 08179217335), Bp.Prof. H. Ahmad Slamet (Jl.Dr. Setiabudi 229 Bandung); TANGERANG: Mbak Sri Utami (08158203941); BEKASI:  Mas Gawok (Taman Beverli Jl. Palem Hijau V-23 Lippo Cikarang-Bekasi, 0818517154); KARAWANG: Bp.Ery Erawan (0267-431533); SERANG; Bp.Muhtar (08180282125) DEPOK: Mbak Dwi Ina Safitri (28129328945);  JAKARTA PUSAT: DR.H.Mahally Qudsy (0811945991); JAKTIM: Mbak Triana Lukianti (0818391311); JAKSEL: Mas Ade Bagus Setiadi (08156443596) DR.KH.Manarul Hidayat: 021-7802436; Mas Nove Zein, Lab.Pramita Warung Buncit 150; KEP.NATUNA: Mas Imam Syafi’i (0811319674); PONTIANAK: Bp.Choirun (085252263086); BALIKPAPAN: Bp.Darmanto (081578744351) MAKASAR: Bp.Agus Yuniardi (0812300011158); SORONG: Ibu Hj.Eka Kardiningsih (08124886098); JAYAPURA: Mas Budi  (081344524270);  KALBAR: Sudarmawan (08565043587) MEDAN: Ibu dr. Etti Gatot (08788463580); BENGKULU: Ust.M.Aliyani (081367524624); PALEMBANG: Sultan Iskandar Mahmud (0811783355); ACEH: Mas Hilmy Bakri (085260609287); SABANG: Ustadz Albina (085277562669); KUPANG NTT: Bp.Yusriadi (0811383279); BALI: Mas Joko Waluyo, Taman Nasional Jembrana (+6236561060) MANOKWARI: Mbak Nurwiyah, Trikora Wosi 57 Manukwari; (081248484648); MAKKAH: (+966532855721); JEDDAH: (+966505691067); SINGAPURA: (65) 62966757, Fax. (65) 62960596; MATARAM: Gus Fairuz (081917304760); Kep.SERIBU (P.KELAPA): M. Mahrus (08159983101);

Kontak Kami

MAYAra adalah majalah keilmuan yang diterbitkan oleh PeNUS MTI al-ibadah al-islami atau yang populer disebut Ma’had TeeBee Indonesia (MTI). Untuk mendapatkan majalah ini cukup Anda mendaftar menjadi donatur. Ketik nama, alamat dan besar donasi kirim ke 085730084784. Majalah akan dikirim ke alamat. Dana donatur digunakan untuk biaya cetak sebanyak-banyaknya sesuai dengan uang yang masuk dan juga untuk biaya operasional, selebihnya untuk para fakir miskin dan dluafa’. Redaksi juga menerima tulisan para pembaca dan donatur, Insya Allah kami sediakan imbalan yang pantas. Silahkan kirim ke alamat Redaksi Majalah MAYAra; Jl. Tambak Raga, Tambak Bening II/ 18-20, Simokerto, Surabaya Pusat (60142). Wartawan yang bertugas dibekali kartu PERS resmi. Dilarang menerima imbalan dari narasumber. MAYAra tidak mengeluarkan proposal bantuan. Hati-hati dengan penipuan.


AL-MARKAZ MAJALAH MAYAra:

Jl. Tambak Bening II No. 18-20, Tambakrejo, Simokerto, Surabaya Pusat (60142)

Telp Al-MARKAZ:
 (031) 3710838 

FAX:
(031) 3727618 

KontakREDAKSI:
03181441481 (Ust. Arif Khunaifi)

SponsorRUBRIK:

08563335017 (Zaenal Abidin) 

Humas:
085732315053 (ferry)

Visi & Misi

VISI MAYAra


1.  Mentradisikan Ma’rifatul Qur’an, Ma’rifatus Sunnah, Ma’rifatus 
Shalah, dan Ma’rifatullah dalam hidup keseharian mulai bangun 
tidur hingga tidur kembali.

2.  Mentradisikan gemar membaca, menulis, meniliti, dan menguasai 
sejarah.

3.  Menjunjung tinggi “Indahnya Perbedaan”

4. Memberdayakan kaum mukmin melalui tradisi formalitas 
administratif syar’i, sains, skill, dan kompetensi sunnah nabawiah.

5. Membangun jaringan (network) dengan seluruh kaum muslimin 
melalui pembangunan Pusat Perpustakaan, Rumah Sakit, 
Laboratorium, dan antar unit-unit ekonomi kaum muslimin.

MISI MAYAra

Mengajak dan memberikan keteladanan kepada segenap umat manusia, khususnya kaum mukminin untuk mengapresiasi dan meyakini ke-Mahabesaran dan ke-Mahakuasaan Allah.

Tentang MAYAra

Majalah MAYAra adalah majalah keilmuan yang diterbitkan oleh Ma'hadul 'Ibadah al-Islami atau yang popular disebut Ma'had TeeBee Indonesia (MTI). Nama Ma'had TeeBee sendiri merupakan singkatan dari Tambak Bening dengan huruf "T" dan "B" yang diucapkan dalam ejaan bahasa Inggris (baca: tibi, red). Ma'had TeeBee Indonesia (MTI) berada di Jl. Tambak Bening II, No 18-20, Tambak Rejo, Simokerto, Surabaya Pusat (60142). Ma'had TeeBee Indonesia (MTI) menerbitkan berbagai media guna menunjang dakwah Islam. Seperti dengan menerbitkan Buletin al-Fath, yang hadir setiap Jum'at berisi kajian-kajian hadis yang mencerahkan. Begitu pula dengan menerbitkan Majalah Donasi MAYAra yang terbit setiap satu bulan sekali.
 MAYAra terbit pertamakali pada bulan Juli 2002, awalnya majalah ini untuk kalangan sendiri, akan tetapi seiring berjalannya waktu, MAYAra kini telah berubah menjadi majalah yang bisa diterima oleh semua pihak, termasuk kalangan non muslim sekaligus. Bahkan telah merambah ke mancanegara seperti Malaysia, Singapura, Jepang dan juga Arab Saudi. Menurut Prof.Dr. Suparto Wijoyo guru besar Unair dan MTI, Keunikan dari Majalah MAYAra ini ada di cover dan isinya. Lebih jauh pakar hukum lingkungan hidup itu mengatakan bahwa, jarang ada majalah yang cover-nya berbau alam. Ini menandakan bahwa segenap elemen yang ada di MAYAra, masih ada kepedulian terhadap lingkungan hidup.
 Awal dari lahirnya Majalah MAYAra, bermula dari perenungan yang dilakukan oleh KH. Miftahul Luthfi Muhammad atau yang akrab disapa Abuya  Luthfi (Pelayan MTI yang juga pimpinan umum MAYAra), ketika beliau sering diundang ceramah di berbagai tempat, beliau berpikir bahwa jika berceramah yang mendengarkan sangat terbatas. Belum lagi rata-rata kemampuan mendengar manusia normal itu hanya sekitar 20 menit. Dari situlah kemudian beliau berpikir bagaimana caranya, supaya pesan dakwah yang disampaikan itu dapat bertahan dalam waktu yang lama, bahkan ketika materi dakwah itu diperlukan, bisa dibuka kembali.
 Akhirnya, setelah shalat istikharah beliau membulatkan tekad untuk membuat sebuah majalah. Majalah dengan sistem donasi. Sasarannya majalah ini dapat dibaca oleh semua orang tanpa pandang golongan. Tidak ada label harga dan harus dibuat dengan lux. Bagi kebanyakan orang mungkin mustahil hanya bermodalkan keyakinan kuat ingin berdakwah di jalan Allah, dan hanya bermodalkan 1 juta rupiah, Majalah MAYAra yang saat ini (April 2011) oplagnya mencapai 12.000 eksemplar lebih ini bisa terbit.
 Dengan pertolongan Allah, pada bulan Juli 2002 Majalah yang diberi nama MAYAra yang berarti tidak melihat ini akhirnya terbit juga, meskipun dengan tampilan sangat sederhana. Di edisi perdana tersebut, jumlah halamannya hanya 10 lembar termasuk cover. Dengan oplagnya 500 eksemplar dan masih sangat terbatas segmen pembacanya.
 Seiring berjalannya waktu, setelah melewati tahun-tahun pertama yang sulit, sampai sekarang (April 2011) Majalah MAYAra yang telah berusia 9 tahun ini, semakin menunjukkan eksistensinya sebagai media cetak yang berorientase di bidang  ilmu pengetahuan, baik diniah maupun umum. Hal ini dapat dilihat dari penambahan-penambahan Rubrik yang sebelumnya tidak ada, seperti Rubrik Sains dan al-Qur’an, Falsafah Keseharian, Jelajah, Sebaiknya Anda Tahu dan lain sebagainya. Majalah MAYAra selalu komitmen dan konsisten dengan niat awalnya yakni terbit untuk dibaca, tidak ada tendensi lain. Ini dibuktikan dengan pembagian majalah secara cuma-cuma ketika dalam forum pengajian, seminar atau pun ketika ada tamu yang datang ke Ma’had.
 Satu lagi yang membuat majalah ini dapat diterima di semua kalangan, adalah adanya Rubrik ASBAL. Rubrik yang di dalamnya berisi pengetahuan-pengetahuan tentang Sejarah, utamanya yang ada dalam al-Qur’an, Teknologi, Bahasa, Etika dan lain sebagainya yang diperuntukkan untuk anak-anak. Dikemas dengan bahasa yang mudah dipahami, tidak salah jika ada orangtua yang tidak terlalu merespon keberadaan Majalah MAYAra, akhirnya harus membaca juga, sebab sang anak meminta supaya dibelikan Majalah ini.