Blogger news

Majalah MAYAra adalah majalah donasi internasional yang berbasis keilmuan tanpa memandang golongan bermodalkan persaudaraan. Bersama Boleh Beda. Allahu Akbar...!!!

Menyembuhkan Kudis

Penyakit kulit yang satu ini sering terjadi di masyarakat, terutama yang kurang menjaga kebersihan badan dan lingkungan. Penyakit kudis di dalam ilmu kedokteran disebut dengan skabies, banyak istilah nama untuk penyakit kulit yang satu ini misalnya; The Itch, gudik, budukan, atau gatal agogo. Mitos dikalangan masyarakat beranggapan penyakit kudis adalah penyakit anak pondokan (anak yang menuntut ilmu dan bermukim di pondok pesantren) tapi tidak semua anak yang bermukim di pondok pesantren terkena kudisan, semuanya tergantung higiene pribadi santrinya dan lingkungannya.
Skabies atau kudis adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap hewan parasit Sarcoptes scabei var.hominis. Pada penyakit ini timbul bintik menyerupai bintik alergi dengan dijumpai bintik berisi cairan, dengan garukan karena gatal dapat timbul luka gores sampai dengan luka disertai infeksi. Garukan karena gatal yang timbul akibat sensitisasi terhadap sekret (lendir) tungau yang sudah lebih sebulan setelah menetap di kulit (infestasi).
Untuk lebih mengenal ciri-ciri orang yang terkena penyakit kudis diantaranya ;
1.        Gatal timbul pada malam hari (pruritus nocturnal) dikarenakan aktivitas tungau lebih tinggi pada suhu yang lembab dan panas.
2.        Sering ditemukan pada sekelompok manusia, misalnya mengenai seluruh anggota keluarga atau satu lingkungan tempat tinggal.
3.        Timbul bintik berisi cairan sampai sudah terjadi infeksi pada daerah yang mempunyai lapisan kulit yang tipis, yaitu sela-sela jari tangan, pergelangan tangan bagian dalam, siku bagian luar, lipat ketiak bagian depan, daerah puting payudara, pada lipatan pantat, daerah pusar, pantat, daerah kelamin, dan perut bagian bawah. Pada bayi biasanya pada telapak tangan dan telapak kaki, bahkan bisa keseluruh permukaan kulit. Pada remaja dan dewasa dapat juga timbul pada kulit kepala dan wajah.
Penyakit kulit ini sangat menular, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Secara kontak langsung (kulit bersentuhan dengan kulit) misalnya; saat berjabat tangan, tidur bersama, dan berhubungan seksual. Sedang secara tidak langsung biasanya melalui benda yang digunakan penderita dipakai oleh orang lain misalnya; pakaian, handuk, sprei, bantal dan sebagainya. Untuk menghindari penyakit menular ini, dalam Shahih al Bukhari dan Muslim diriwayatkan bahwa Rasuilullah saw bersabda : “ Janganlah orang sakit ikut makan bersama orang sehat.” Karena tidak diinginkan yang berpenyakit berbaur dengan yang sehat agar penyakit kudis dan sejenisnya tidak menular melalui kontak kulit, pakaian dan sebagainya.
Penunjang munculnya penyakit ini antara lain sosial ekonomi rendah, higiene yang buruk, sering berganti pasangan seksual, dan perkembangan demografis serta ekologik.
Banyak jenis obat secara medis untuk penyakit ini, obat yang ideal adalah efektif terhadap semua stadium tungau, tidak menimbulkan iritasi dan tidak toksik (tidak beracun), tidak berbau atau kotor, tidak merusak atau mewarnai pakaian, mudah diperoleh, dan harganya murah.
Pengobatan harus dilaksanakan secara menyeluruh, tidak hanya penderita saja, akan tetapi seluruh anggota keluarga atau semua orang yang satu tempat tinggal dengan penderita serta pasangan seksualnya harus diobati.  Selain obat-obatan, untuk menghindari penularan dan pengobatan menjadi sempurna, pakaian, handuk, sprei, selimut penderita harus direbus untuk mematikan tungau penyebab penyakit kudis.
Bila anda atau saudara, teman atau yang lainnya menderita penyakit kudis yang mempunyai ciri-ciri diatas segera berobat ke dokter atau puskesmas terdekat. 

0 komentar:

Posting Komentar