Blogger news

Majalah MAYAra adalah majalah donasi internasional yang berbasis keilmuan tanpa memandang golongan bermodalkan persaudaraan. Bersama Boleh Beda. Allahu Akbar...!!!

Giring Ganesha Djumaryo

Seniman

Mas Giring –demikian panggilan akrabnya- adalah seorang seniman sekaligus vokalis Band Nidji. Pria kelahiran Jakarta 14 Juli 1983 ini, selain hobi dalam bidang seni dan olahraga,  juga sangat antusias dalam bidang agama. Dia menunaikan ibadah haji pada tahun 2008, rajin membaca buku dan majalah, termasuk Majalah MAYAra di basecampnya Jl. Pengandegan Barat Raya No. 2, Pancoran, Jakarta Selatan.
Pria dua putra yang ulang tahunnya bertepatan dengan ulang tahun Majalah MAYAra ini berkomentar, “Majalah ini pastinya positif bagi generasi muda. Isinya tidak melulu agama, tetapi universal dan mengajak cinta Indonesia. Semoga semakin bermanfaat dan sampaikan salam saya untuk teman-teman Ma'had TeeBee Indonesia, serta para pembaca MAYAra.” (Ak)

Sulistyanto Soejoso

Anggota Dewan Pendidikan Jawa Timur


Berpenampilan sederhana dan ramah seolah menjadi dua hal yang melekat pada pribadi penganjur tetap BHI (Bening Hati untuk Indonesia) ini. Cak Sulis demikian dia akrab dipanggil, merupakan salah satu anggota dewan pendidikan Jawa Timur. Selain itu dia juga merupakan penganjur di kajian BHI yang diadakan setiap bulan.
Mengenai Majalah MAYAra pemilik nama lengkap Sulistyanto Soejoso ini mengatakan, “MAYAra itu majalah yang unik, sarat dengan pengetahuan yang disajikan secara apik dan ringan, MAYAra adalah bacaan sekaligus tuntunan yang menyisipkan tatanan bagi masyarakat yang membacanya.”
Cak Sulis juga menyarankan kepada MAYAra supaya meningkatkan kualitas layout, konsistensi besarnya huruf dan spasi, meminimalkan kesalahan dan juga Rubrik Fans MAYAra agar ditambah dari tiga menjadi empat orang. Harapannya tentu saja supaya ke depannya MAYAra bisa lebih baik lagi. (Zein)

Sujiwo Tejo

Agus Hadi Sudjiwo atau yang lebih akrab dengan nama Sujiwo Tejo dikenal sebagai seorang dalang, yang juga seorang penulis, pelukis, pemusik dan bahkan disebut sebagai seorang budayawan. Karya dan pentasnya mengajak para penikmatnya untuk mengenang masa depan karena masa depan kita ada di belakang.
Keinginannya mengangkat akar budaya Indonesia menghasilkan kepeduliannya yang tinggi agar kesenian Indonesia merujuk pada akar budaya asli Indonesia, yang  diolah dengan metabolisme kreatif sehingga tidak menjadi kuno. Dalam metabolisme itu tetap dicerna seluruh hal yang datang dari luar. Dengan pendekatan ini, Indonesia akan dikenali sebagai negara yang memiliki seni dan budaya yang modern tapi tetap tidak menghilangkan karakter asli budayanya.
Pria kelahiran Jember 31 Agustus 1962 ini menyarankan kepada Majalah MAYAra sebagai media pesantren, agar mampu mengkodisikan Islam yang ramah dan damai serta mencoba untuk memformulasikan conditioner anti 'ketombe' Islam radikal.(Ak)

Gadelisme

Ontran-ontran kejujuran dari timur. Apabila di jaman kemerdekaan ada bang wetan. Yakni, putra fajar, Bung Karno. Sekarang tiupan lengking kejujuran itu disampaikan seorang bocah SD yang baru saja tamat. Namanya AAM (Alifah Ahmad Maulana) 13 tahun. Yang mendapatkan dukungan penuh dari ibunda tercinta, Siami. Ibu muda yang sangat gigih membela kejujuran. Meski harus menelan pil pahit berupa pengusiran warga. Sebab, keluarga ibu Siami dianggap berperilaku memalukan. Sikap warga Gadel mengusir ibu Siami itulah. Sebagai bentuk arogansi jahiliah baru. Yang layak dengan sebutan “Gadelisme”. Yaitu, paham yang menerima kebohongan demi tujuan sesaat, baik yang menguntung secara pribadi maupun kelompok. Di mana masyarakat sangat mendukung kebohongan tersebut. Kebohongan yang sitematis lagi.
Guru yang semestinya digugu lan ditiru. Di era kliptokrasi dan partokrasi ini. Ternyata guru “melegalkan” tindak asusila dalam dunia pendidikan.
Pepatah yang mengatakan “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari”. Rupanya tepatlah dialamatkan buat para oknum guru yang akhlak dan adabnya tercela. Seperti guru mengajarkan AAM buat menyontek berjama’ah. Ternyata tidak hanya korupsi berjama’ah. Tetapi ada juga menyontek berjama’ah. Lantas pertanyaannya, siapa ya imamnya?  
“Gadelisme” sebuah paham baru yang muncul menyeruak dalam kehidupan masyarakat bangsa Indonesia. Seperti mengamini kesalahan. Mengamini kebohongan. Ketidak-berdayaan rakyat miskin terhadap struktur yang membuatnya jatuh miskin. Ketidak-berdayaan ulama menyuarakan kebenaran. Akibat struktur negara yang mencengkeram orang-orang jujur. Semua itu akibat bangsa ini tidak menjalankan Pancasila dan UUD 1945 dengan murni dan konsekuen.
Sirnanya pemahaman terhadap Pancasila dan UUD 1945. Menjadikan bangsa ini lambat tetapi dapat dirasakan akibatnya. Yaitu, bangsa Indonesia jatuh pada model negara kliptokrasi dan partokrasi.
Kliptokrasi yaitu negara dipimpin para maling. Sedangkan, partokrasi yaitu negara dikendalikan oleh kekuatan partai politik. Kedua model negara ini saling melengkapi. Karena boleh jadi para maling itu diusung oleh partai politik. Buktinya sangat sederhana. Rakyat memiliki hak politik hanya ketika nyontreng. Setelah itu habis manis sepah dibuang. Anehnya rakyat selalu dinina-bobokan lalu ditipu dengan bahasa-bahasa agama.
Misalnya, termasuk paham “Gadelisme”. Setiap pemilihan kepala daerah, termasuk pemilihan presiden dan pemilihan umum, atau pemilihan calon DPR. Selalu ada yang namanya “bagi-bagi uang”. Yang sering diistilahkan dengan “serangan fajar”. Semua tahu perilaku bejat tersebut. Tapi mengapa bangsa yang penduduknya mayoritas beragama Islam. Minat ibadah haji dan ibadah umrohnya sangat tinggi. Begitu ahlan wa sahlan dengan: suap, sogok, pungli, mark up dana, nyatut, mencuri timbangan, dan menipu??
Mencari siapa yang salah. Seperti mengurai benang ruwet. Tidak ada ujung pangkalnya. Kuncinya, kita semua harus menolak setiap bentuk amoral seperti korupsi dalam berbagai bentuk dan modelnya. Dengan kata lain, “Gadelisme” harus ditolak. Siapa pun yang melawan kejujuran. Harus dilawan. Harus disadarkan. Harus diluruskan. Jika tidak dapat? Terpaksa harus dilenyapkan dari muka bumi Indonesia untuk selamanya. Ini jawaba kongkritnya.
Guna melawan paham “Gadelisme”. Setiap manusia Indonesia tidak boleh bangga dengan banyaknya harta, kekayaan, dan tingginya jabatan. Yang kesemuanya didapatkan dengan cara salah. Baik salah menurut agama maupun adat bangsa kita. Kita harus komitmen dengan kearifan budaya dan kearifan nilai yang ada di negeri ini.
Kita tidak boleh latah dengan istilah modern. Modern harus diterjemahkan dengan rahmatal lil alamin. Modern harus memberkahi kehidupan segenap umat manusia. Jadi, kapitalisme, materialisme, dan permisifisme itu sangat tidak modern. Justru tindakan AAM dan ibu Siami itulah yang menunjukkan, bahwa keduanya sangat modernis, islamis, dan pancasilais. Maka, yang menolak cara berpikir AAM dan ibu Siami itu boleh jadi mereka mengidap penyakit: jahiliah. Yakni, anti kejujuran, anti keikhlasan, dan anti tauhid. Dengan demikian mereka tidak modernis, tidak islamis, dan tidak pancasilais.
Apabila itu dikatakan ektrim. Maka, masih adakah kata yang baik buat mereka yang menolak kejujuran, menolak keikhlasan, dan menolak tauhid. Kejujuran itu landasan agama. Hilangnya kejujuran berarti matinya peran agama dalam kehidupan masyarakat. Agama sudah tidak lagi berdaya melakukan “perubahan sosial”. Sebaliknya, agama menjadi market (pasar). Pesan-pesan agama disesuaikan dengan kemauan para “pemesannya”. Bahkan, banyak dijumpai agama sekadar menjadi bemper kepentingan sesaat. Ketika mau khitanan butuh agama. Ketika mau menikah butuh agama. Ketika ada kematian butuh agama. Tetapi di luar ketiga acara itu agama tersimpan dalam almari besi. Yang membukanya saja harus menggunakan kode-kode terentu.
Inilah akibat apabila masyarakat sebuah bangsa itu kufur nikmat. Maka, krisis yang terjadi tidak dapat diurai. Sebaliknya, tambah mbulet tidak jelas ujung pangkalnya. Ingat negeri Saba`???
Itulah sebabnya, alfaqir mengajak kepada segenap pembaca yang memiliki akhlak mulia dan tatakrama terpilih, untuk senantiasa syukur nikmat. Bersyukur atas segenap nikmat yang telah dikaruniakan oleh Allah ta’ala. Sehingga Allah swt menambah banyak kenikmatan buat bangsa, negara, dan rakyat Indonesia. Amin. [ ]

Keyakinan: Kekuatan Manusia Untuk Menjadi Sesuatu

Keyakinan Anda buah dari cara berpikir Anda. Keyakinan yang Anda milik yang menjadikan hidup Anda yang sebenarnya. Keyakinan yang Anda miliki menjadikan Anda optimis. Optimisme dengan yang baik-baik. Niscaya hidup Anda akan menjadi baik. [Your beliefs are the result of the way you think. The belief that you belong to that make your life real. The belief that you have makes you optimistic. Optimism with a fine. Surely your life would be a good]
Omda Miftahulluthfi Muhammad bin Zain bin Ali al-Ya`quby al-Mutawakkily

Dalam kehidupan seorang manusia. Keyakinan menjadi sangat penting. Manusia yang memiliki keyakinan. Hidupnya lebih baik. Dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki keyakinan. Hilangnya keyakinan dari dalam diri seseorang. Menjadikan orang itu lemah. Tidak optimis. Tak jarang orang tersebut jatuh dalam keputus-asaan.
Merupakan ketetapan Tuhan YME. Seseorang yang mau optimis dalam hidupnya. Dia bakal dikaruniai dengan apa yang menjadi optimismenya tersebut. Karena memang Tuhan bergantung dari persangkaan para hamba.
Apabila persangkaan hamba itu positif. Pasti hamba itu mendapatkan serba postifi dariNYA. Sebaliknya, jika hamba itu berprasangka negatif. Niscaya hamba itu mendapatkan serba negatif dariNYA.
Itulah pentingnya sebuah keyakinan yang benar. Sebab, dari keyakinan yang benar. Bakal lahir optimisme yang benar. Inilah rangkai cara berpikir yang hendak melahirkan kehidupan manusia yang serba membahagiakan dan mengasyikkan.

Selalu Berpikir Positif
Hendaklah selalu berpikir positif. Dan, harus berusaha sekuat tenaga, agar keyakinan yang dimiliki selalu disertai dengan berpikir positif. Sangat berbahaya jika keyakinan seseorang itu diliputi dengan keburukan dan kejelekan. Maka, yang terjadi dan dialami orang tersebut adalah keburukan dan kejelekan.
Hati-hatilah dalam berbicara dan berpikir. Dari pembicaraan dan dari pikiran. Dapat lahir berbagai macam sikap optimisme pada diri seseorang. Sementara, sikap optimisme dapat membangun sebuah keyakinan yang mempengaruhi cara berpikir seseorang.
Masa depan seseorang. Bahkan, kehidupan seseorang sangat dipengaruhi dan diwarnai oleh cara berpikirnya. Apabila seseorang itu selalu berpikir negatif. Atau, selalu menafikan kebenaran. Maka, itulah yang terjadi.
Dengan membiasakan berpikir positif. Maka, hati menjadi jembar. Hati menjadi bermurah hati. Kejembaran dan kemurah-hatian hati seseorang merupakan kekayaan yang mahal harganya. Sebab, semua itu identik dengan masa depannya.
Sukses atau tidak. Bahagia atau tidak. Sejahtera atau tidak. Sehat atau tidak. Semua itu kembali kepada cara berpikir manusianya. Apabila Anda mau selalu berpikir positif. Maka, kehidupan dan masa depan Anda niscaya serba positif. Apabila Anda senantiasa berpikir negatif. Maka, kehidupan dan masa depan Anda bakal diwarnai dengan serba negatif.

Tinggalkan Ragu-Ragu
Ragu-ragu dapat menghilangkan keyakinan. Hilangnya keyakinan berarti kegagalan hidup. Itulah sebabnya, kayakinan Anda harus kokoh lagi kuat. Apa saja yang menjadikan diri Anda ragu-ragu harus ditinggalkan. Harus dibuang jauh-jauh. Harus dienyahkan dari dalam pikiran dan hati Anda.
Anda harus segara mencari segala sesuatu yang menjadikan Anda yakin kembali. Ragu-ragu dengan segenap duplikasinya, seperti: was-was dan khawatir. Lambat atau cepat pasti merusak keyakinan Anda.
                               
Kuasai Pikiran
Agar keyakinan Anda tetap kokoh. Kuasailah pikiran Anda. Jangan sebaliknya, Anda dikuasai oleh pikiran. Kemampuan Anda menguasai pikiran dapat melahirkan kerja cerdas. Bahkan berpikir jenius. Sebab, kemuliaan akal pikiran Anda hanya menjadi sarana supaya hidup manusia itu memiliki nilai dan kebenaran.
Tetapi sebaliknya, apabila pikiran Anda menguasai diri Anda. Anda bakal terseret pada segenap kemauan pikiran yang Anda pikirkan. Saat itu juga hilanglah keyakinan Anda.
Optimisme yang Anda miliki adalah rangkai berpikir. Sehingga diri Anda menjadi lebih berarti. Sebab, optimisme Anda mampu menjadikan Anda apa pun di muka bumi ini. Itulah sebabnya, Anda harus menjadi diri Anda sendiri. Tidak usah meniru. Sebab, Tuhan YME sudah melengkapi dengan segenap fasilitas kehidupan pada diri Anda.
Anda harus menjadi yang terbaik buat diri Anda sendiri. Tidak perlu malu. Tidak usah minder. Tunjukkan pada dunia, bahwa Anda adalah Anda. Orang lain bukan Anda.

Menjadi Diri Sendiri
            Tuhan YME menciptakan setiap makhluk di dunia ini memiliki fungsi dan tugas masing-masing. Maka, tidak perlu saling berebut. Berebut tugas. Berebut pengaruh. Berebut kursi. Dan, berebut kekuasaan.
            Yang seharusnya difokuskan oleh setiap orang di dunia ini adalah, secara mandiri mempersiapkan diri sendiri menjadi yang terbaik buat dirinya. Semua itu dilakukan karena untuk menerima tugas dan amanah dari Tuhan YME. Ilmu pengetahuan dan keahlian menjadi sangat penting untuk dimiliki.
            Dengan ilmu pengetahuan dan keahlian. Seseorang dapat menerima setiap tugas kemanusiaan yang diamanahkan kepadanya. Dengan ilmu pengetahuan dan keahlian pula seseorang menjadi sadar, di mana di bumi ini ia ditakdirkan hidup dan menjadi apa saja.
            Sebut saja unta. Unta bakal hebat di padang pasir. Tetapi unta tidak hebat di dalam air. Beda dengan ikan. Ikan hebat di air. Namun ikan tidak hebat di padang pasir.
            Demikian halnya dengan Anda. Anda laksana “unta” atau “ikan”. Itu sangat tergantung dengan ilmu pengetahuan dan keahlian yang Anda miliki. Apabila Anda menguasai ilmu pengetahuan dan berkeahlian seperti “unta”. Maka, tempat Anda adalah padang pasir. Sebaliknya, jika Anda menguasai ilmu pengetahuan dan berkeahlian seperti “ikan”. Maka, tempat Anda adalah di dalam air.
            Maka, Anda tidak perlu cemas dengan masa depan Anda. Anda harus menjadi diri sendiri. Tidak boleh membebek siapa pun. Ilmu pengetahuan, keahlian, dan keyakinan yang Anda miliki. Yang nantinya dapat mengantarkan Anda menjadi apa saja.
            Didiklah diri Anda sesuai dengan kemampuan, kemauan, dan kebutuhan. Jangan paksakan diri Anda menjadi orang lain. Atau, menjadi sesuatu yang Anda sendiri tidak mampu. Anda sendiri tidak mau. Dan, Anda sendiri tidak butuh.

Renungan
·          Keyakinan yang kuat menjadikan Anda kuat. Lemahnya keyakinan pertanda lemahnya kehidupan seseorang.
·          Yakini segala sesuatu itu dengan disertai sikap optimis. Tidak ada optimisme yang hebat kecuali disertai dengan selalu berpikir positif.
·          Anda harus bangga menjadi diri sendiri. Sebab, Tuhan tidak pernah menciptakan duplikasi dalam hidup ini.
·          Keyakinan adalah seni berpikir. Optimisme adalah strateginya. Keberhasilan adalah buahnya.
·          Meyakini sesuatu sesaat itu lebih baik daripada meragukan sesuatu sesaat. Sebab, keduanya mampu menghasilkan kenyataan. [ ]


Sehat: Energi Manusia Yang Besar

Tuhan menyukai jika ada manusia yang minta dikaruniai hidup sehat. Sehat adalah energi yang besar bagi manusia. Manusia sehat berarti diberi kesempatan oleh Tuhan untuk berbuat baik sebanyak-banyaknya. Apabila tidak melakukan kebaikan berarti manusia itu mengingkari nikmat yang dianugerahkan Tuhan padanya. Sehat merupakan energi yang mampu menjadikan manusia untu berubah menjadi lebih baik dan bermanfaat. Untuk sukses. Untuk mengabdi kepadaNYA. Untuk menjaga keseimbangan lingkungan hidup. Dan, untuk berbuat baik dengan sesama. [God likes people who ask if there is blessed with a healthy life. Healthy is a great energy for humans. Healthy human means given the opportunity by God to do good as much as possible. If not do good mean to deny that human blessings given by God to him. Healthy is an energy that can make man to change for the better and useful. In order to succeed. To serve Him. To maintain the environmental balance. And, to do good with each other]. 
Omda Miftahulluthfi Muhammad bin Zain bin Ali al-Ya`quby al-Mutawakkily
Manusia dikatakan sukses apabila hidupnya: Sehat; Sejahtera; dan Bahagia (SSB). Untuk menuju kehidupan yang sukses. Manusia harus sehat. Sehat dan kesehatan merupakan energi yang besar dalam kehidupan ini. Apalah arti harta melimpah jika hidup tidak sehat. Apalah arti memiliki kekuasaan apabila hidup tidak sehat. Apalah arti ilmu yang banyak jika hidup tidak sehat. Jawabannya sangat sederhana, “Manusia mengalami labilitas ketika dililit rasa sakit. Manusia hidupnya terbebani jika fisik dan ruhaninya tidak sehat.”
Tidak hanya itu. Ada beberapa penyakit yang memiliki bawaan tertentu. Marah, misalnya. Atau, rasa curiganya tinggi. Maka, orang yang sakit hidup menjadi tidak indah dan bugar. Hilangnya keindahan dan kebugaran dalam hidup. Menurunkan energi kehidupan yang berakibat pula. Tidak suksesnya seseorang dalam mengarungi bahtera kehidupan.
Karenanya, seorang mukmin harus bersyukur dengan dikaruniai 4 kenikmatan yang melingkupi kehidupannya. Sehingga hidupnya menjadi sukses. Yakni, menjadi seorang mukmin yang dianugerahiNYA: Sehat; Sejahtera; dan Bahagia (SSB).

4 Nikmat Mukmin
Apabila Anda mengaku beriman kepadaNYA. Anda harus bersyukur dengan anugerahNYA yang berupa nikmat: Iman; Islam; Sehat; dan Waktu luang. Banyak orang yang diberi harta melimpah tak mampu bersyukur. Banyak orang yang diberi ilmu tetapi tidak dapat bersyukur. Banyak orang diberi kekuasaan namun juga tak mau bersyukur. Hanya orang yang memiliki: Iman; Islam; Jasmani-ruhani sehat; dan Waktu luang, yang mampu bersyukur.
Manusia yang pandai bersyukur. Pertanda jika ruhaninya sehat. Orang yang ruhaninya sehat niscaya memiliki tubuh yang sehat. Sehat jasmani dan sehat ruhani adalah modal dasar untuk menjadi orang sukses yang utuh.
Banyak orang yang sebenarnya salah memahami makna sukses. Tidak tepat. Jika sukses hanya dipahami banyak harta. Memiliki kekuasaan. Menjadi pemimpin. Bisnisnya menghasilkan banyak duit. Sukses itu tidak sekadar sukses material. Sukses finansial. Sukses sosial. Sukses spiritual.
Tetapi, yang disebut sukses ya meliputi semuanya. Sehat jasmani-ruhani. Sejahtera dhohir-batin. Bahagia dunia-akhirat. Jadi, untuk konteks dunia sukses yang sebenarnya tidak ada.
Bagi mukmin muslim hendaknya selalu berikhtiar dhohir-batin, kerja keras, tawakal, dan selalu memiliki azzam untuk sukses yang sebenarnya. Yaitu, sukses seperti yang alfaqir sebutkan: Sehat jasmani-ruhani; Sejahtera dhohir-batin; dan Bahagia dunia-akhirat.

3 Energi Sukses
Pertama. Sehat. Sehat adalah energi yang besar bagi orang yang sukses. Tidak disebut sukses apabila orang itu sakit. Apalagi sakit yang menaun. Seperti: diabet, jantung, rematik, obesitas, vertigo, maag, ambeien, stroke, dsb.
Energi menjadi terkuras karena merana dan menderita, atau bahkan sedih dengan penyakitnya. Energi yang dimiliki tidak lagi diberdayakan untuk melakukan perubahan, guna menjadikan hidup lebih maju.
Kedua. Sejahtera. Sejahtera adalah energi yang besar bagi kehidupan orang yang sukses. Bagaimana disebut sukses apabila rumah tangganya hancur. Tidak ada kesejahteraan bagi orang yang rumah tangganya hancur. Apa artinya uang, kekuasaan, status sosial yang tinggi, jabatan, titel, dan penghormatan dari publik. Tidak ada artinya.
Energinya menjadi terkuras. Tersedot dengan problematika keluarga yang menjadikan beban dalam hidupnya. Di mana tidak? Hidupnya menjadi galau. Serba was-was. Muncul kekhawatiran. Dihinggapi rasa curiga yang berlebihan. Sungguh semua itu menyedot energi. Akibatnya, kehilangan kekuatan untuk berubah, maju, dan sukses.
Ketiga. Bahagia. Bahagia merupakan energi yang besar yang mampu mendorong seseorang menjadi sukses dalam hidupnya. Siapa pun orang yang hidupnya tidak bahagia. Sangat sulit menjadi orang sukses. Sebaliknya, siapa pun orangnya yang hidupnya bahagia niscaya segera menjadi orang sukses.
Orang bahagia adalah orang yang hidup tanpa beban. Hidupnya mengalir seperti sungai hingga ke hilir, dan akhirnya ke samudera. Semua takdir kehidupan dijalani dengan berpikir positif. Hatinya dipenuhi dengan keindahan. Sehingga hidupnya serba indah. Serba positif. Luwas, luwes, dan mendalam cara berpikirnya. Sehingga hidupnya menjadi jembar. Tidak mandeg. Tidak jumud. Tidak stagnan. Sehingga energi yang didapatkan senantiasa positif. Energinya sangat besar. Sehingga mampu mendorong terjadinya lompatan-lompatan, guna melakukan perubahan yang lebih maju dan progres.
Apabila Anda berazzam ingin sukses. Miliki dulu ketiga energi sukses tersebut di atas. Insya Allah, sukses Anda sukses yang utuh. Tidak seperti yang Anda lihat sekarang. Sukses yang ada di TV-TV. Atau, sukses yang ada di media-media itu. Itu sukses yang menipu. Mulai sekarang Anda harus hati-hati dalam mengakses informasi. Jangan sampai informasi yang Anda dapatkan menjadi racun dalam cara berpikir dan keimanan. Sehingga Anda kehilangan ketiga energi sukses tersebut.
                               
Santai Serius Sukses
Kerja keras, okey. Ngoyo jangan dong. Tuhan YME sudah menetapkan segala sesuatu bagi kehidupan para hambaNYA. Ketetapan Tuhan tidak pernah salah. Mengapa harus dipikirin?! Emangnya gue pikirin?! Santai saja. Semua sudah diatur Tuhan YME. Dia itu Mahamengatur segala sesuatu. Seperti orang tidak percaya dengan Tuhan saja. Mengerahkan akalnya untuk menjadi “tuhan” mereka.
Santainya Anda bukan berarti malas. Bukan berarti lemah. Tidak pula Anda berarti loyo. Santainya Anda adalah akibat kuatnya keyakinan Anda dengan Tuhan YME. Bahwa, Tuhan YME itu Mahamengatur. Sehingga kerja keras Anda tidak menjadikan Anda sombong. Tidak menjadikan Anda lupa daratan. Seolah keberhasilan Anda karena kerja keras Anda.
Ingat, semangat Anda yang membabi-buta. Atau, semangat Anda yang membaja sekalipun. Tidak bakal mampu merubah takdirNYA. Tidak akan pernah mampu menembus benteng takdirNYA.
Itulah sebabnya, Anda harus serius dalam berdoa. Serius dalam mendekatkan diri denganNYA. Serius dalam mengabdi kepadaNYA. Serius dalam mencintaiNYA. Sehingga kerja keras Anda bagian dari kemurahan hati Anda di jalanNYA.
Anda tidak usah risau dengan keadaan Anda hari ini. Terima apa adanya. Tak perlu khawatir. Jangan cemas. Tidak usah dirisaukan. Biarkan berjalan apa adanya. Begitu saja kok repot!

Renungan
·          Kesuksesan seseorang karena kemurah-hatian dalam menyukuri nikmat: Iman; Islam; Sehat; dan Waktu luang.
·          Hati laksana raja. Hati yang sehat. Laksana raja yang adil. Maka, tubuh menjadi sehat. Sehingga tidak ada lagi: stress, tukak lambung, dan beban hidup yang membelit.
·          Sukses di dunia apabila manusia itu dianugerahi kemauan dan kemampuan berperilaku murah hati.
·          Berpikirlah sesuai kemampuan. Bekerjalah sesuai kekuatan. Beribadahlah sekemampuan. Apabila tidak mampu mengerjakan seluruhnya. Jangan ditinggalkan semuanya.
·          Barangsiapa memiliki jasmani-ruhani sehat. Berarti dia memiliki 1/3 kesuksesan. Tinggal berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan kesejahteraan dan kebahagiaan. [ ]


Merenung: Guna Menetapkan mindSET Keberhasilan

Perenungan adalah bagian tidak terpisahkan dari keberhasilan seseorang dalam hidupnya. Perenungan yang benar melahirkan perbuatan yang benar dan masa depan yang bahagia. Perenungan yang salah melahirkan perbuatan yang buruk dan masa depan yang suram. Tuhan membimbing manusia dengan wahyu, agar manusia merenung secara benar. Merenung untuk masa depan. Merenung untuk keberhasilan. Merenung untuk kebaikan. Menunjukkan bahwa orang itu adalah orang yang hidup. [Reflection is an integral part of the success of a person in his life. True reflection gave birth to the true action and a happy future. Bad reflection gave birth to the bad action and a bleak future. God guides people by revelation, so that people true reflection. Reflection for the future. Reflection for success. Reflection for good. Indicates that this man is living]”  
Omda Miftahulluthfi Muhammad bin Zainuddin bin Ali Basyah
 
Merenung adalah sebuah kata yang sangat populer dalam khazanah masyarakat Indonesia. Setiap orang Indonesia mulai yang muda sampai tua, pria dan perempuan, kaya miskin, rakyat pejabat; mereka semua mengerti dengan istilah “merenung”. Meskipun banyak juga dari mereka yang tidak paham dengan aktivitas “merenung”. Bagi seorang muslim Indonesia merenung diterjemahkan dari bahasa Arab tafakkur.
Aktivitas merenung di Indonesia sudah jutaan tahun yang lalu dipraktekkan. Aktivitas perenungan seringkali dipadankan dengan teleportasi. Orang Jawa mengenal dengan istilah ngrogo sukmo. Yakni, menjadikan sukmo atau ruh seperti memiliki energi dalam sebuah materi.
Dari aktivitas perenungan tersebut lahirlah: imajinasi, azzam, impian, dan afirmasi ke dalam alam bawah sadar (albasa) pada diri orang yang ajeg dan disiplin melakukan perenungan. Inilah dasar-dasar Cara Berpikir yang mampu mendorong seseorang berubah menjadi hidupnya lebih berarti. Dalam cakupan pemahaman yang luas, orang tersebut merasakan dan memperoleh apa-apa yang menjadi perenungannya selama ini.
Silahkan jadikan teladan. Bagaimana Rasulullah saw sebelum mengalami pengangkatan (bi’tsah) menjadi nabiullah. Setelah menikah dengan Ibunda Khadijah r.ha memiliki kebiasaan yang disiplinkan. Beliau benar-benar ajeg mengerjakannya. Yakni, setiap bulan Ramadhan selama satu bulan penuh melakukan tahanut di Gua Hira. Yang terletak di Jabal Nur, Makkah. Tahanut yang dilakukan Nabi saw, juga perenungan. Di mana beliau saw merenungkan dunia dengan segala tata sosial-budaya yang terjadi ketika itu.
Hasil perenungan Nabi saw sungguh luar biasa. Dunia mengalami perubahan dan pemnbenahan yang signifikan dengan tata sosial-budaya dan tatanan dunia baru pada waktu itu. Bahkan, kemudian berkembang terus hingga pada saat ini, di mana 1/3 penduduk dunia memeluk dinul Islam sebagai agama yang diyakini dan dipilih.

Waspada Terhadap Pujian
Perjalanan perenungan seseorang dapat rusak akibat datangnya pujian dari orang lain. Memang tidak seluruh pujian itu menipu. Tetapi, sebagian besar pujian adalah menghancurkan. Siapa pun manusia yang mabuk dan tenggelam dengan pujian. Pasti dia tertipu dengan pujian tersebut. Itulah sebabnya, Nabi saw membaca istighfar jika mendapatkan pujian. Konon sahabat Umar bin Khaththab r.hu melempar pasir pada wajah orang yang memujinya.
Itu berbeda dengan orang sekarang. Yang hidup dalam arus deras kapitalisme dan materialisme. Sebagian besar mereka mencari pujian. Mereka bersusah-payah supaya mendapatkan pujian. Sudah banyak dari mereka yang menghendaki populeritas, sekarang ini terjungkal akibat tidak kuat dengan banyaknya pujian.
Namun Anda dengan sikap selalu waspada harus mampu menjadikan pujian itu Motivator Kecerdasan. Sehingga Anda tidak mabuk dengan pujian. Tetapi, menjadikan pujian yang dialamatkan pada diri Anda, sebagai koreksi dan oto-kritik dari positif menjadi negatif. Artinya, Anda terpatri dengan sesuatu yang negatif yang terdapat pada diri Anda. Lalu, termotivasi menjadikan yang negatif untuk menjadi positif. Maka, dengan memfokuskan diri pada sesuatu yang negatif. Anda bakal bangkit untuk melawannya, kemudian merubah diri menjadi positif.
Sekarang saat yang tepat Anda melakukan perenungan yang mendasar. Seperti yang pernah dilakukan Nabi saw, dan orang-orang besar lain yang pernah hidup di dunia ini.

Memahami Biografi Orang Besar
Guna membantu supaya fokus dalam melakukan perenungan. Banyak dan pahami biografi Nabi saw, para nabiullah, para rasulullah, para waliullah, para ashfia`ullah, para tokoh dunia, dan ilmuwan. Semua itu sangat berguna di dalam memposisikan perjalanan ruhani. Utamanya dalam melakukan pencerahan diri. Sebab, dengan memahami peri-kehidupan para tokoh tersebut. Albasa Anda secara otomatis menangkap guratan informasi dan kilatan ilham, yang terjadi di saat Anda melakukan jelajah pustaka atau silaturahmi dengan mereka.
Dengan memahami peri-kehidupan para tokoh. Anda terimajinasi oleh sang tokoh tersebut. Terlebih apabila si tokoh itu kemudian menjadi idola. Dengan cepat gambaran si tokoh berpindah pada diri Anda. Itulah sebabnya, harus sangat hati-hati dan waspada di dalam menetapkan idola bagi ketokohan seseorang. Ini yang dikatakan orang dalam hidupnya dapat dirubah oleh lingkungan. Ini mayoritas. Tetapi, tidak sedikit orang mampu merubah lingkungan. Semisal, Nabi saw.
                               
Tips Merenung
            Ada beberapa tips yang bagus yang dapat melahirkan mindSET positif. Sehingga imajinasi dan azzam seseorang berubah menjadi sebuah energi baru. Atau, kekuatan yang dahsyat lagi luar biasa. Di mana sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Kehidupan dunia sangat banyak peluang untuk menjadi sesuatu. Karena dalam kehidupan dunia memang serba mungkin. Yakni, mungkin terjadi dan mungkin tidak terjadi. Akan tetapi dengan tips di bawah ini. Semoga dengan kekuatan Berpikir Positif. Segala sesuatu menjadi serba mungkin yang positif untuk terjadi.
Impian. Anda harus berani memiliki impian yang bagus-bagus. Impian yang dapat Anda laksanakan dalam hidup keseharian Anda. Tidak ada salahnya jikalau Anda disiplin melakukan pencatatan dalam buku harian Anda.
Teleportasi. Anda harus membiasakan diri menyediakan waktu untuk melakukan teleportasi. Pilih tempat yang: aman, tenang, nyaman, dan tidak terganggu oleh apapun. Disiplin dengan waktu yang disediakan itu dalam setiap harinya. Anda harus komitmen dan konsisten dengan quantumTIMING.
Saat berteleportasi Anda harus mampu memberikan afirmasi kepada albasa Anda: ketenangan, kedamaian, kemantapan, kenyamanan, rileks, kekuatan, kasih-sayang, dan kedahsyatan.
Imajinasi. Anda harus memiliki kekuatan imajiner. Jika belum punya? Bangunlah imajiner Anda secepat mungkin. Lalu, tuntun imajiner Anda untuk semakin: percaya diri, berenergi, yakin sukses, percaya mendapatkan belaian Tuhan; sehingga keempatnya menyatu dalam diri Anda. Inilah saat-saat terjadinya sesuatu yang luar biasa pada diri Anda. Semua berjalan secara otomatis.
Motivasi Diri. Pikiran seseorang sangat menentukan jalan kehidupan. Apabila Anda mampu memotivasi diri. Pasti Anda termotivasi. Keberhasilan Nabi saw dalam tahanut di Gua Hira. Sebab, Nabi saw mampu dan mau memotivasi diri beliau. Kuat dan lemahnya dalam memberikan motivasi diri sangat menentukan kesuksesan seseorang. Semakin kuat motivasi diri yang diberikan. Maka, energi kesuksesan juga semakin besar. Pernahkah Anda memotivasi diri?
Yakin Bersama Tuhan. Kehidupan dunia sekadar pantulan kehendak-kehendak Tuhan. Siapa pun manusia pada prinsipnya, adalah lemah dan selalu butuh bantuan (tidak dapat berdiri sendiri). Maka, barangsiapa memampukan dirinya untuk dapat meyakini Tuhan. Bahwa, Tuhan selalu bersamanya. Bahkan, diyakini pula, bahwa Tuhan mengulurkan “tanganNYA” kepada setiap orang yang mau berpikir dan berusaha. Niscaya dia mendapatkan kekuatan dan energi yang sangat besar. Karena dia yakin seyakin-yakinnya, bahwa di dalam dirinya terdapat ruh ke-Tuhan-an.
Afirmasi. Anda harus tekun dan rajin, di samping disiplin di dalam mengafirmasi albasa. Barangsiapa yang mampu membangkitkan albasa, niscaya dia mampu melakukan yang tidak mungkin menjadi mungkin. Dunia ini penuh dengan teka-teki. Bagi manusia dunia adalah misteri. Namun semuanya menjadi serba mungkin, apabila Anda memiliki kebagusan albasa yang terafirmasi dengan sugesti-sugesti yang serba positif.

Renungan
·          Biasakan dengan merenung dalam sehari semalam. Luangkan waktu untuk teleportasi. Sehingga lahir imajinasi dan azzam yang dapat memberikan kemanfaatan.
·          Adakalanya Tuhan menjadikan hambaNYA jatuh, agar hambaNYA itu segera belajar untuk bangkit.
·          Miliki kebiasaan selalu berpikir. Memikirkan yang tidak mungkin menurut orang kebanyakan berubah menjadi kenyataan.
·          Rajin dan disiplin memberikan afirmasi kepada albasa, sesuai dengan imajinasi dan azzam yang diimpikan (atau dicita-citakan).
·          Merenung sesaat merubah masa depan. Terbiasa merenung merubah dunia. Dalamnya perenungan pemikiran itulah yang membedakan antara orang awam dengan orang alim. Orang awam merenungnya untuk mengkhayal. Adapun orang alim merenungnya untuk merubah diri dan berbenah diri, agar tetap selalu bersama Allah (ma`iyyatun billāh). [ ]





Ilmu Pengetahuan: Awal Perubahan Besar Terjadi

Sadarkan diri Anda jika menuntut ilmu pengetahuan itu sangat penting. Dunia dan akhirat hanya dapat diraih dengan ilmu pengetahuan. Sehat, Sejahtera, dan Bahagia dapat dicapai dengan ilmu pengetahuan. Begitu pula dengan kesuksesan. Padahal sukses yang sebenarnya apabila orang itu hidup: Sehat, Sejahtera, dan Bahagia. Hilangnya ilmu pengetahuan pada diri seseorang menandakan matinya cahaya kehidupan. Ikatlah ilmu dengan membaca dan banyak menulis. Hiasi umur Anda dengan keduanya [Your unconscious when to seek knowledge is very important. World and the hereafter can only be achieved with science. Healthy, Prosperous, and Happy can be achieved with science. So it is with success. Yet the real success if the person is living: Healthy, Prosperous, and Happy. The loss of knowledge in a person's life marks the demise of the light. Tie science with reading and a lot of writing. Decorate your life with both]”  
Omda Miftahulluthfi Muhammad bin Zainuddin bin Ali Basyah
Ilmu. Orang Jawa menyebut dengan ngelmu. Artinya, angel yen durung ketemu. Yakni, sulit apabila belum didapatkan. Sebaliknya, menjadi alat yang memudahkan kehidupan seseorang bagi yang memilikinya, jika seseorang telah menguasainya. Secara teologis banyak ayat al-qur`an dan al-hadis yang memotivasi orang yang beriman, agar segera menguasai ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan dapat diikat dengan membaca dan banyak menulis. Dari keduanya akan muncul sikap perenungan yang mendalam (tafakur). Dari keduanya pula, seseorang memiliki kegemaran baru untuk menjelajah dan menghafal. Demikianlah seseorang yang berilmu pengetahuan memiliki Cara Berpikir yang baru. Sebab, dia sudah memiliki kemampuan dan kemauan dalam: membaca, menulis, merenung, dan menghafal. Inilah empat komponen guna melakukan pemberdaya-gunaan diri di dalam melakukan Perubahan Perilaku.
Orang yang memiliki ilmu sangat dituntut untuk sadar diri, sehingga secara berkelanjutan melakukan Perubahan Perilaku, pelayanan yang bagus, mencintai sesama, dan mengapresiasi lingkungan. Keempat elemen ini yang dapat menaikan harga diri, derajat, martabat, dan nilai kemanusiaan seseorang. Yang mana kesemuanya tidak dapat dicapai dengan instan, atau kun fayakun. Namun harus dicapai dengan kerja keras, tekun, disiplin, membangun jaringan sosial yang bagus. Sehingga ilmu pengetahuan yang dikuasainya menjadi bermanfaat, tidak hanya bagi yang menguasai. Tetapi, ilmu pengetahuannya juga bermanfaat buat umat manusia dan lingkungan.
Jadi, ilmu pengetahuan merupakan langkah kedua, sesudah seseorang yang berazzam sukses, menetapkan sebuah kesadaran pada langkah pertamanya. Bahwa, dirinya pasti sukses. Pasti dapat lebih baik. Dan, dirinya niscaya akan senantiasa berubah dan terus berubah menjadi lebih bermanfaat; bismillahRR.

Gemar Membaca
Siapa pun yang menghendaki perubahan besar dalam dirinya. Dia harus memiliki kegemaran baru. Yaitu, membaca. Lalu, dari kemampuan dan kemauan membaca tersebut ditingkatkan menjadi: gemar memahami, gemar menghafal, gemar otak-atik, dan gemar merangkai-rangkai pengetahuan yang sudah dikuasai.
Membeli buku bagus. Memiliki koleksi banyak buku sangat bagus. Yang menjadi pertanyaan mendasar, “Berapa banyak judul buku yang sudah dibaca dalam lima tahun terakhir?”
Banyak orang bergabung di lembaga-lembaga pendidikan. Tetapi apalah artinya jika mereka tidak memiliki kegemaran membaca. Mereka seperti ayam yang mati di lumbung padi. Inilah nasib perpustakaan di negeri yang namanya Indonesia. Apakah perpustakaan kampus, sekolah, maupun pondok pesantren. Buku-buku masih tersimpan rapi pada rak-raknya. Karena memang tidak banyak dibaca oleh para siswa, mahasiswa, dan shantri.
Sayang waktu sebagian besar orang Indonesia banyak dihabiskan untuk perbuatan yang sia-sia. Seperti: merokok, ngrumpi, SMS, nonton TV, dugem, cangkruk, arisan, dan bengong. Padahal kebanyakan dari mereka umat Islam. Yang sangat paham bagaimana semestinya menghormati waktu, lalu menghargai waktunya dengan quantumTIMING.
Saatnya kita memulai dari diri sendiri dan keluarga melakukan gerakan budaya gemar membaca.

Gemar Menulis
Apabila seseorang menghendaki kemajuan. Dia harus berubah. Ya melakukan Perubahan Perilaku. Sudah barangtentu perubahan kearah yang lebih bagus lagi benar. Dalam hidup keseharian orang-orang yang mengalami perubahan besar dalam hidupnya, lebih banyak menulis dibandingkan membaca. Sekalipun membaca merupakan salah satu motivator hebat menjadikan seseorang menjadi gemar menulis.
Tidakkah Tuhan sudah mengajarkan ilmu pengetahuan kepada segenap umat manusia dengan perantaraan pena. Yang artinya gemar menulis. Setelah sebelumnya diawali dengan gemar membaca.
Ternyata gemar membaca saja tidaklah cukup untuk mendorong terjadinya perubahan besar dalam diri seseorang. Kekuatan besar lagi dahsyat yang mampu menciptakan revolusi diri adalah gemar menulis. Silahkan perhatikan keluarga Anda. Atau kolega Anda. Yang memiliki kemampuan dan kemauan membaca dan menulis. Pasti mereka berbeda dengan yang lain. Sudah barangtentu soal ilmu pengetahuan. Yang berarti pula berbeda soal rizeki yang didapatkan. Status sosialnya. Cara Berpikir yang dimiliki. Pergaulan yang luas yang dipunyai. Ini sangat logis.
Saatnya kita memulai dari diri sendiri dan keluarga melakukan gerakan budaya gemar menulis.
                           
Tips Menguasa Ilmu Pengetahuan
Membaca. Dalam 24 jam. Luangkan waktu Anda 25 menit pada siang hari. 25 menit pada malam hari untuk membaca. Harus berani mengganti aktivitas yang sia-sia dengan gemar membaca. Tidak ada salahnya ke mana pergi membawa buku bacaan. Mulai yang riang hingga yang berat berskala pemikiran. Mampatkan waktu untuk membaca di mana pun dan kapan pun. Jangan lupa banyak membaca dan menguasai buku-buku sejarah.
Menulis. Selama 24 jam waktu kehidupan Anda sehari-hari. Isi pula dengan 5 menit menulis di siang hari, dan 5 menit pada malam hari. Minimal menulis buku harian. Ini penting guna menghadang laju “kilatan ide” yang datangnya sewaktu-waktu. Tidak ada yang mampu menghadang laju datangnya “kilatan ide”, kecuali dengan membukukan dalam catatan harian, atau catatan pena Anda. Mulai sekarang ke mana pun pergi tidak boleh lupa membawa pena dan buku catatan.
Belajar Bahasa. Di era informasi-komunikasi seperti sekarang ini. Belajar bahasa menjadi sangat penting. Bahasa adalah jendela ilmu pengetahuan. Buku adalah gudang ilmu. Hati adalah pertamanan ilmu pengetahuan. Sebagai orang Indonesia hendaknya Anda harus terus-menerus belajar bahasa: Indonesia, Arab, dan Inggris. Alangkah lebih baik jika mau menambah belajar bahasa Sansekerta dan Ibrani. Dalam belajar bahasa kuncinya Anda harus disiplin, tekun, dan memiliki kemauan yang sangat kuat untuk dapat menguasainya.
Disiplin. Yakinilah, ilmu pengetahuan hanya mau ikut dengan orang-orang yang disiplin. Inilah yang terjadi dan dialami semua ilmuwan atau ulama saat-saat mereka sedang menuntut ilmu. Entah dalam lembaga pendidikan, maupun ketika melakukan otodidak belajar ilmu pengetahuan. Menghargai waktu sangat penting. Sementara, munculnya “kilatan ide” dari dalam otak (kalbu) begitu sangat cepat. Malas sedikit saja tidak mencatat atau menulis, misalnya. Pasti tertinggal dengan ide tersebut. Padahal sulit sekali melakukan pengulangan ide-ide yang keluar secara tiba-iba. Pokoknya harus disiplin.
Gemar Berjelajah. Membangun jaringan pertemanan sangat penting. Apalagi sekarang banyak fasilitas untuk itu. Mesir bergolak karena media Facebook dan Twitter. Konon di tanah air mampu menekan kasus-kasus yang menjijikkan, yang berakhir dengan menangnya kebenaran. Di samping secara serius menjelajah sesungguhnya. Seperti: penelitian, survey, studi kelayakan, kunjungan, dan pengamatan. Sebab, ini juga merupakan bagian dari “pembacaan”. Yang hasilnya juga harus segera dibukukan.
mindSET. Inilah kekuatan Anda untuk segera memiliki sekaligus menguasai ilmu pengetahuan. mindSET Anda adalah kampus Anda. mindSET Anda adalah Pondok Pesantren Anda. Dialah alam bawah sadar (albasa) Anda yang dapat melaju dengan kekuatan yang luar biasa dahsyat.

Renungan
·          Miliki kunci untuk membuka tabir rahasia kehidupan dunia. Kunci itu adalah ilmu pengetahuan.
·          Saya yakin seorang pendekar pedang mampu menahan lajunya pedang lawannya. Namun saya tidak yakin pendekar tersebut mampu menahan laju “kilatan ide” yang dia miliki.
·          Tidak membaca dan menulis berarti mengufuri nikmat Tuhan yang berupa penguasaan ilmu pengetahuan.
·          Ilmu pengetahuan itu sangat banyak. Ambillah yang paling Anda sukai dan mampu Anda kuasai.
Laksana kuda liar, ia harus diikat dengan tali. Maka, “Ilmu pengetahuan harus diikat dengan gemar membaca dan banyak menulis 

Kesadaran: Awal Manusia Memiliki Niat

Hanya orang sadar yang mampu berbuat baik. Itulah sebabnya, mengabdi kepada Allah harus disertai kesadaran. Wujud kesadaran adalah niat yang kuat. Inilah pendorong manusia untuk menuju pada kehendak-kehendak yang dipikirkannya [Only people who can do well aware. That is why the service of Allah must be accompanied by awareness. Being consciousness is a strong intention. This is the human motivation to go at will, the will was thinking]”  
Omda Miftahulluthfi Muhammad bin Zainuddin bin Ali Basyah



Kesadaran berasal dari kata “sadar”. Artinya, terjaga, tidak mabuk, tidak gila, atau kondisi siap karena terjaganya pikiran untuk melakukan sesuatu dan tidak melakukan sesuatu. Silahkan, Anda memberikan definisi yang bermanfaat buat Anda sendiri. Yang penting diri Anda cepat memiliki “Kesadaran”. Kesadaran dalam rangka menjadikan diri Anda lebih bermanfaat buat orang lain dan makhluk lain.
Dinul Islam mengajarkan hampir di semua pelaksanaan ibadah di dalam Islam menetapkan syarat. Bahwa, seseorang yang hendak melakukan peribadatan tertentu, syaratnya harus “sadar”. Seperti dalam ibadah: shalat, puasa, haji, zakat, pengucapan kalimat syahadat, dzikrullah, dst.
Artinya, dinul Islam memberikan etika hidup bagi seorang yang beriman dengan Allah ta’ala, jika “Kesadaran” seseorang merupakan hal penting, supaya seseorang itu terdorong untuk segera melakukan Perubahan Perilaku ke arah yang lebih baik.
Jadi, prinsipnya, jika Anda memiliki “Kesadaran” dalam hidup ini Anda bakal memiliki pendorong guna menetapkan niat. Dari niat itulah segalanya pasti berubah kehidupan seseorang.

Kesadaran Dari Dalam
“Kesadaran” karena kondisi yang terjepit. Biasanya mampu melahirkan kekuatan dan kemampuan dari dalam. Sehingga secepat kilat mendorong untuk segera berubah.
Kesadaran dari dalam ini munculnya sangat sulit. Tetapi, biasanya keberadaannya bersamaan dengan yang tidak enak, terdesak, pokoknya benar-benar pada titik nol. Siapa pun dapat mengalami hal ini.
Apabila kesadaran dari dalam sudah dimiliki oleh seseorang. Maka, orang itu akan memiliki lompatan-lompatan pemikiran yang cerdas. Dikarenakan, dia memiliki daya dorong baru untuk meraih sesuatu yang menjadi impiannya. Bagaimana dengan Anda? Apa sudah memiliki “Kesadaran” dari dalam diri Anda? Terus berjuang segera miliki “Kesadaran” dari dalam diri Anda. Katakan pada diri Anda, bahwa Anda, “Pasti dapat segera memilikinya.”
“Allah menolong orang karena orang itu memiliki kesadaran, bahwa dirinya dapat melakukan [Allah help the person because that person has a consciousness, that he can do]”.

Kesadaran Dari Luar
Banyak orang mengalami Perubahan Perilaku setelah: melihat sesuatu, atau mendengar sesuatu, atau melakukan sesuatu, atau merasakan sesuatu. Semua itu dapat dilakukan karena dia melakukan Pembelajaran Sifat terhadap sesuatu. Perubahan Perilaku didapatkan setelah memiliki “Kesadaran” akibat dari Pembelajaran Sifat yang terjadi.
Manusia sebagai makhluk yang bergaul. Maka, akibat pergaulan itulah seorang manusia dalam banyak kesempatan dapat melahirkan “Kesadaran” baru dalam hidupnya. Sangat berbeda orang yang mau berteman, dalam arti positif, dengan orang yang tidak mau berteman. Sangat berbeda orang yang banyak membaca buku, dalam arti positif, dengan orang yang tidak mau membaca buku.
Karena “Kesadaran” itu merupakan wujud gerak yang bermanfaat dalam kehidupan seseorang. Maka, untuk mengukur “Kesadaran” Anda dalam perubahan hidup ini. Silahkan cermati hidup Anda selama 5 tahun terakhir. Apakah teman Anda masih tetap? Dan, sudah berapa judul buku yang sudah Anda baca?
                               
Tips Memunculkan Kesadaran
Olah Nafas. Nafas Anda keluar masuk lewat hidung diatur yang bagus. Jangan terburu-buru. Jangan pula naik-turun. Bernafaslah dengan tenang, santai, dan menikmati anugerah Allah ta’ala yang berupa pernafasan tersebut.
Olah Akal. Biasakan akal Anda digunakan untuk banyak membaca, berhitung, merenung, dan memahami sesuatu. Ini penting guna memberikan asupan energi pada akal.
Olah Jiwa. Apabila Anda muslim. Shalatlah dengan baik lagi benar. Berdirinya. Rukuknya. I’tidalnya. Sujudnya. Bacaan-bacaannya. Setelah shalat biasakan untuk menanamkan tekad teguh pada diri Anda. Sehingga Anda benar-benar memiliki tekad bulat terhadap kehendak-kehendak Anda. Ini dapat Anda lakukan melalui pernyataan-pernyataan atau doa-doa.
Olah Raga. Anda harus memiliki kebiasaan olah raga. Seperti: berjalan kaki, berlari-lari kecil, bersepeda, berenang, set up, push up, foot up, dan warming up. Anda dapat memilih dari olah raga mana yang cocok dengan fisik dan umur Anda.
Olah Rasa. Perasaan Anda sangat berperan di dalam melahirkan “Kesadaran” Anda. Rasa rendah hati lebih dekat dengan lahirnya “Kesadaran”. Dibandingkan dengan rasa tinggi hati.
mindSET. Anda harus segera memiliki mindSET dapat segera melahirkan “Kesadaran” dalam diri Anda. Anda harus memahami kepribadan diri Anda dan karakter lingkungan sosial Anda. Sebab, dari situ nantinya “Kesadaran” Anda dapat lahir.

Renungan
·          Hidup adalah anugerah bersyukurlah selalu dengan Allah.
·          Kesadaran Anda merupakan kecerdasan Anda.
·          Isi hidup Anda dengan kerja keras dan senantiasa berpikir positif.
·    Yakinlah dengan apa yang Anda pikirkan. Sebab, Anda tidak dapat bergantung kepada orang lain.
·    Laksana kuda liar, ia harus diikat dengan tali. Maka, “Kesadaran” harus segera diikat dengan niat dan amal perbuatan [ ]