Blogger news

Majalah MAYAra adalah majalah donasi internasional yang berbasis keilmuan tanpa memandang golongan bermodalkan persaudaraan. Bersama Boleh Beda. Allahu Akbar...!!!

Merenung: Guna Menetapkan mindSET Keberhasilan

Perenungan adalah bagian tidak terpisahkan dari keberhasilan seseorang dalam hidupnya. Perenungan yang benar melahirkan perbuatan yang benar dan masa depan yang bahagia. Perenungan yang salah melahirkan perbuatan yang buruk dan masa depan yang suram. Tuhan membimbing manusia dengan wahyu, agar manusia merenung secara benar. Merenung untuk masa depan. Merenung untuk keberhasilan. Merenung untuk kebaikan. Menunjukkan bahwa orang itu adalah orang yang hidup. [Reflection is an integral part of the success of a person in his life. True reflection gave birth to the true action and a happy future. Bad reflection gave birth to the bad action and a bleak future. God guides people by revelation, so that people true reflection. Reflection for the future. Reflection for success. Reflection for good. Indicates that this man is living]”  
Omda Miftahulluthfi Muhammad bin Zainuddin bin Ali Basyah
 
Merenung adalah sebuah kata yang sangat populer dalam khazanah masyarakat Indonesia. Setiap orang Indonesia mulai yang muda sampai tua, pria dan perempuan, kaya miskin, rakyat pejabat; mereka semua mengerti dengan istilah “merenung”. Meskipun banyak juga dari mereka yang tidak paham dengan aktivitas “merenung”. Bagi seorang muslim Indonesia merenung diterjemahkan dari bahasa Arab tafakkur.
Aktivitas merenung di Indonesia sudah jutaan tahun yang lalu dipraktekkan. Aktivitas perenungan seringkali dipadankan dengan teleportasi. Orang Jawa mengenal dengan istilah ngrogo sukmo. Yakni, menjadikan sukmo atau ruh seperti memiliki energi dalam sebuah materi.
Dari aktivitas perenungan tersebut lahirlah: imajinasi, azzam, impian, dan afirmasi ke dalam alam bawah sadar (albasa) pada diri orang yang ajeg dan disiplin melakukan perenungan. Inilah dasar-dasar Cara Berpikir yang mampu mendorong seseorang berubah menjadi hidupnya lebih berarti. Dalam cakupan pemahaman yang luas, orang tersebut merasakan dan memperoleh apa-apa yang menjadi perenungannya selama ini.
Silahkan jadikan teladan. Bagaimana Rasulullah saw sebelum mengalami pengangkatan (bi’tsah) menjadi nabiullah. Setelah menikah dengan Ibunda Khadijah r.ha memiliki kebiasaan yang disiplinkan. Beliau benar-benar ajeg mengerjakannya. Yakni, setiap bulan Ramadhan selama satu bulan penuh melakukan tahanut di Gua Hira. Yang terletak di Jabal Nur, Makkah. Tahanut yang dilakukan Nabi saw, juga perenungan. Di mana beliau saw merenungkan dunia dengan segala tata sosial-budaya yang terjadi ketika itu.
Hasil perenungan Nabi saw sungguh luar biasa. Dunia mengalami perubahan dan pemnbenahan yang signifikan dengan tata sosial-budaya dan tatanan dunia baru pada waktu itu. Bahkan, kemudian berkembang terus hingga pada saat ini, di mana 1/3 penduduk dunia memeluk dinul Islam sebagai agama yang diyakini dan dipilih.

Waspada Terhadap Pujian
Perjalanan perenungan seseorang dapat rusak akibat datangnya pujian dari orang lain. Memang tidak seluruh pujian itu menipu. Tetapi, sebagian besar pujian adalah menghancurkan. Siapa pun manusia yang mabuk dan tenggelam dengan pujian. Pasti dia tertipu dengan pujian tersebut. Itulah sebabnya, Nabi saw membaca istighfar jika mendapatkan pujian. Konon sahabat Umar bin Khaththab r.hu melempar pasir pada wajah orang yang memujinya.
Itu berbeda dengan orang sekarang. Yang hidup dalam arus deras kapitalisme dan materialisme. Sebagian besar mereka mencari pujian. Mereka bersusah-payah supaya mendapatkan pujian. Sudah banyak dari mereka yang menghendaki populeritas, sekarang ini terjungkal akibat tidak kuat dengan banyaknya pujian.
Namun Anda dengan sikap selalu waspada harus mampu menjadikan pujian itu Motivator Kecerdasan. Sehingga Anda tidak mabuk dengan pujian. Tetapi, menjadikan pujian yang dialamatkan pada diri Anda, sebagai koreksi dan oto-kritik dari positif menjadi negatif. Artinya, Anda terpatri dengan sesuatu yang negatif yang terdapat pada diri Anda. Lalu, termotivasi menjadikan yang negatif untuk menjadi positif. Maka, dengan memfokuskan diri pada sesuatu yang negatif. Anda bakal bangkit untuk melawannya, kemudian merubah diri menjadi positif.
Sekarang saat yang tepat Anda melakukan perenungan yang mendasar. Seperti yang pernah dilakukan Nabi saw, dan orang-orang besar lain yang pernah hidup di dunia ini.

Memahami Biografi Orang Besar
Guna membantu supaya fokus dalam melakukan perenungan. Banyak dan pahami biografi Nabi saw, para nabiullah, para rasulullah, para waliullah, para ashfia`ullah, para tokoh dunia, dan ilmuwan. Semua itu sangat berguna di dalam memposisikan perjalanan ruhani. Utamanya dalam melakukan pencerahan diri. Sebab, dengan memahami peri-kehidupan para tokoh tersebut. Albasa Anda secara otomatis menangkap guratan informasi dan kilatan ilham, yang terjadi di saat Anda melakukan jelajah pustaka atau silaturahmi dengan mereka.
Dengan memahami peri-kehidupan para tokoh. Anda terimajinasi oleh sang tokoh tersebut. Terlebih apabila si tokoh itu kemudian menjadi idola. Dengan cepat gambaran si tokoh berpindah pada diri Anda. Itulah sebabnya, harus sangat hati-hati dan waspada di dalam menetapkan idola bagi ketokohan seseorang. Ini yang dikatakan orang dalam hidupnya dapat dirubah oleh lingkungan. Ini mayoritas. Tetapi, tidak sedikit orang mampu merubah lingkungan. Semisal, Nabi saw.
                               
Tips Merenung
            Ada beberapa tips yang bagus yang dapat melahirkan mindSET positif. Sehingga imajinasi dan azzam seseorang berubah menjadi sebuah energi baru. Atau, kekuatan yang dahsyat lagi luar biasa. Di mana sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Kehidupan dunia sangat banyak peluang untuk menjadi sesuatu. Karena dalam kehidupan dunia memang serba mungkin. Yakni, mungkin terjadi dan mungkin tidak terjadi. Akan tetapi dengan tips di bawah ini. Semoga dengan kekuatan Berpikir Positif. Segala sesuatu menjadi serba mungkin yang positif untuk terjadi.
Impian. Anda harus berani memiliki impian yang bagus-bagus. Impian yang dapat Anda laksanakan dalam hidup keseharian Anda. Tidak ada salahnya jikalau Anda disiplin melakukan pencatatan dalam buku harian Anda.
Teleportasi. Anda harus membiasakan diri menyediakan waktu untuk melakukan teleportasi. Pilih tempat yang: aman, tenang, nyaman, dan tidak terganggu oleh apapun. Disiplin dengan waktu yang disediakan itu dalam setiap harinya. Anda harus komitmen dan konsisten dengan quantumTIMING.
Saat berteleportasi Anda harus mampu memberikan afirmasi kepada albasa Anda: ketenangan, kedamaian, kemantapan, kenyamanan, rileks, kekuatan, kasih-sayang, dan kedahsyatan.
Imajinasi. Anda harus memiliki kekuatan imajiner. Jika belum punya? Bangunlah imajiner Anda secepat mungkin. Lalu, tuntun imajiner Anda untuk semakin: percaya diri, berenergi, yakin sukses, percaya mendapatkan belaian Tuhan; sehingga keempatnya menyatu dalam diri Anda. Inilah saat-saat terjadinya sesuatu yang luar biasa pada diri Anda. Semua berjalan secara otomatis.
Motivasi Diri. Pikiran seseorang sangat menentukan jalan kehidupan. Apabila Anda mampu memotivasi diri. Pasti Anda termotivasi. Keberhasilan Nabi saw dalam tahanut di Gua Hira. Sebab, Nabi saw mampu dan mau memotivasi diri beliau. Kuat dan lemahnya dalam memberikan motivasi diri sangat menentukan kesuksesan seseorang. Semakin kuat motivasi diri yang diberikan. Maka, energi kesuksesan juga semakin besar. Pernahkah Anda memotivasi diri?
Yakin Bersama Tuhan. Kehidupan dunia sekadar pantulan kehendak-kehendak Tuhan. Siapa pun manusia pada prinsipnya, adalah lemah dan selalu butuh bantuan (tidak dapat berdiri sendiri). Maka, barangsiapa memampukan dirinya untuk dapat meyakini Tuhan. Bahwa, Tuhan selalu bersamanya. Bahkan, diyakini pula, bahwa Tuhan mengulurkan “tanganNYA” kepada setiap orang yang mau berpikir dan berusaha. Niscaya dia mendapatkan kekuatan dan energi yang sangat besar. Karena dia yakin seyakin-yakinnya, bahwa di dalam dirinya terdapat ruh ke-Tuhan-an.
Afirmasi. Anda harus tekun dan rajin, di samping disiplin di dalam mengafirmasi albasa. Barangsiapa yang mampu membangkitkan albasa, niscaya dia mampu melakukan yang tidak mungkin menjadi mungkin. Dunia ini penuh dengan teka-teki. Bagi manusia dunia adalah misteri. Namun semuanya menjadi serba mungkin, apabila Anda memiliki kebagusan albasa yang terafirmasi dengan sugesti-sugesti yang serba positif.

Renungan
·          Biasakan dengan merenung dalam sehari semalam. Luangkan waktu untuk teleportasi. Sehingga lahir imajinasi dan azzam yang dapat memberikan kemanfaatan.
·          Adakalanya Tuhan menjadikan hambaNYA jatuh, agar hambaNYA itu segera belajar untuk bangkit.
·          Miliki kebiasaan selalu berpikir. Memikirkan yang tidak mungkin menurut orang kebanyakan berubah menjadi kenyataan.
·          Rajin dan disiplin memberikan afirmasi kepada albasa, sesuai dengan imajinasi dan azzam yang diimpikan (atau dicita-citakan).
·          Merenung sesaat merubah masa depan. Terbiasa merenung merubah dunia. Dalamnya perenungan pemikiran itulah yang membedakan antara orang awam dengan orang alim. Orang awam merenungnya untuk mengkhayal. Adapun orang alim merenungnya untuk merubah diri dan berbenah diri, agar tetap selalu bersama Allah (ma`iyyatun billāh). [ ]





1 komentar: