Blogger news

Majalah MAYAra adalah majalah donasi internasional yang berbasis keilmuan tanpa memandang golongan bermodalkan persaudaraan. Bersama Boleh Beda. Allahu Akbar...!!!

Kecerdasan Mimpi

Mimpi setiap orang yang akalnya sehat pasti pernah mengalami. Mimpi bukan wilayah takhayyul seperti yang dituduhkan orang yang sok modern. Padahal sebenarnya mereka adalah orang-orang yang menjadi kelinci percobaan para musuh Islam, agar mereka berani menolak dengan halus sabda Nabi saw mengenai eksistensi mimpi. Berani pula menolak kalam Ilahi yang menerangkan mengenai Kecerdasan Mimpi yang pernah dilakonkan oleh Nabi Yusuf as.
Setiap mukmin sepakat. Bahwa, mimpi memang ada yang datangnya dariNYA, ada pula yang datang dari bisikan setan atau iblis, bahkan nafsu syahwat. Semua itu sangat tergantung kondisi ruhani dan kemampuan nalar orang yang bermimpi. Sebagai mukmin hendaknya terus melakukan detail-detail Kecerdasan Mimpi. Sehingga secara signifikan mimpi dapat menjadi bagian terpenting dalam membangun kecerdasan umat Islam.
Sungguh telah menjadi rahasiaNYA. Orangnya tidur. Telinga tidak mendengar orang yang berada di sekitar. Tetapi dia dapat mengerti, bahkan memahami detail-detail mimpinya. Mulai dari: warna, bentuk, isi, aktivitas, bahkan mampu merasakan apa-apa yang dialami dalam mimpinya. Tidak hanya itu, setelah bangun tidur. Orang yang bermimpi banyak yang dapat menerangkan cerita dan kisah atau kejadian di dalam mimpi yang telah dialami.
Sungguh luar biasa. Banyak juga orang yang mimpi. Mimpinya dapat menjadi kenyataan. Atau, pesan yang didapatkan dalam mimpi benar-benar ada dalam kehidupan yang nyata.

Mimpi Itu Sinyal Pribadi
Manusia memiliki tiga piranti kecerdasan. Yakni: kecerdasan intelektual, kecerdasan alam bawah sadar, dan kecerdasan jantung. Masing-masing kecerdasan itu bersumber pada akalnya masing-masing. Yaitu: akal intelektual, akal albasa, dan akal jantung. Sudah barangtentu hal ini menjadikan seseorang dituntut untuk memiliki ilmu pengetahuan dalam hidupnya.
Akal intelektualitas adalah akal yang mengerti, bahwa 1 + 1= 2. Benar-benar hitam-putih. Benar-salah. Surga-neraka. Cinta-benci. Sifatnya sangat materialistik, kapitalistik, dan transaksional.
Akal alam bawah sadar (albasa). Berbeda lagi. 1 + 1 hasilnya tergantung penyifatannya. Angka satu mewakili apa dulu? Dengan demikian hasilnya pun berubah-ubah tergantung dengan sifat yang terjadi pada kondisinya. Misalnya, 1 ekor kucing ditambah satu ekor tikus dalam ruang yang tertutup. Hasilnya hanya seekor kucing. Sebab, seekor tikus telah dimakan oleh seekor kucing. 1+1=1.
Akal jantung. Ini merupakan sumber Kecerdasan Intuisional. Jantung yang dalam bahasa Nabi saw disebut al-aql. Menjadi sumber dari totalitas penghambaan kepadaNya. Apabila mau mengalisa dengan mendalam. 5 rukun dalam rukun Islam, dan 6 rukun dalam rukun iman. Semuanya memberikan pendidikan dan pembelajaran pada akal jantung umat manusia. Sehingga seseorang dengan Kecerdasan Intuisional tersebut mampu menerima kasih-sayang Tuhan.
Ketiga akal yang dianugerahkanNYA tersebut memiliki Kecerdasan Mimpi masing-masing. Namun yang paling dahsyat, jika yang menerima pesan mimpin itu adalah akal jantung. Inilah mimpi yang benar lagi nyata. Namun demikian penafsirannya tergantung kepada orang-orang yang diberikan kemampuan khusus olehNYA. Tidak sembarang orang dapat melakukan tafsir mimpi. Maka, berhati-hatilah ketika menafsirkan mimpi.
Pahamilah mimpi itu merupakan sinyal pribadi. Dengan mimpi seseorang dapat terlihat dengan jelas. Akal mana yang sering diasah dan diberi muatan yang positif.

Akhlak Bagus Mimpinya Bermanfaat
Orang-orang yang akhlaknya bagus. Mimpinya selalu bagus. Akhlak yang bagus identik dengan cara berpikir dan totalitas kehidupan yang sejalan dengan hati nurani. Maka, mimpinya siapa pun asal akhlak orang yang bermimpi itu bagus niscaya mimpinya bermanfaat.
Sebut saja: Nabi Yusuf as, Nabi Ibrahim as, Nabi Muhammad saw, atau kakek Rasulullah saw. Mimpi mereka bermanfaat. Bahkan, dampak mimpi itu masih dapat dirasakan hingga saat ini. Sekali lagi mimpi benar-benar rahasia keghaiban yang diberikanNYA kepada orang-orang yang dipilihNYA.
Mulai Nabi Adam as hingga saat ini. Banyak sudah orang-orang terpilih yang telah mendapatkan sinyal pribadinya melalui mimpi-mimpinya.
Hanya para penentang Tuhan yang tidak mempercayai Kecerdasan Mimpi. Apa pun mimpiya. Siapa pun yang mimpi. Ukurlah mimpi itu dengan: qur`an, hadis, dan ilmu pengetahuan. Sehingga kecerdasan dalam melakukan tafsir dan takwil mimpi menjadi terukur, tidak sesat lagi menyesatkan.

Mimpi Itu RahasiaNYA
          Wilayah ghaib mutlak milikNYA. Tidak banyak para hambaNYA yang dianugerahi dapat melakukan tafsir dan takwil atas mimpi. Bagi mukmin mimpi yang dilakonkan dapat diukur dengan: qur`an, hadis, dan ilmu pengetahuan.
          Di dalam menakwilkan atau menafsirkan mimpi. Cari yang paling dekat dengan al-qur`an atau al-hadis. Dengan bantuan ilmu pengetahuan diniah di dalam proses penafsiran atas mimpi menjadi lebih dapat dipertanggung-jawabkan.
          Rahasia tafsir mimpi adalah diawal mengungkapkan pesan yang ada dalam sebuah mimpi. Salah diawal pengungkapan tabirnya. Maka, berakibat fatal di dalam menafsirkan atau menakwilkan mimpi tersebut. Ingat wilayah ghaib sangat dekat dengan kekufuran. Apabila tidak hati-hati. Seorang mukmin dapat jatuh dalam kubangan kekafiran. Hanya gara-gara mimpi.
Berbahagialah ditakdirkanNYA menjadi mukmin atau mukminah yang dianugerahkan selalu memiliki mimpi yang benar. Mimpi yang menjadikan semakin dekat di dalam mengabdi denganNYA. [ ]

0 komentar:

Posting Komentar