Blogger news

Majalah MAYAra adalah majalah donasi internasional yang berbasis keilmuan tanpa memandang golongan bermodalkan persaudaraan. Bersama Boleh Beda. Allahu Akbar...!!!

Beraninya Dengan Orang Lemah

Orang-orang kafir Makkah beraninya dengan kaum muslimin awal yang lemah. Disebut lemah. Sebab, mereka tidak memiliki harta benda. Bukan orang terpandang. Tidak memiliki kerabat yang dapat memberikan perlindungan kepada mereka. Mereka rata-rata hidup sebatang kara. Tetapi hidayah Islam menuntun mereka menjadi pengikut sekaligus umat Nabi saw. Mereka tetap bangga meski mengalami penyiksaan di luar perikemanusiaan, menjadi orang Islam. Pengikut setia Rasulullah saw sampai ajal menjemput.

Ikhlas Disiksa
Orang-orang Islam awal ketika di Makkah. Banyak mengalami penyiksaan. Sungguh sebuah penyiksaan yang tidak manusiawi. Memang pantas jika orang-orang kafir itu dikatakan sebagai hewan. Karena, hanya hewan yang dapat berperilaku bengis kepada mangsanya.
Sebaliknya, sekalipun disiksa begitu rupa. Orang-orang Islam awal tetap teguh dengan prinsip syahadah. Tidak bergeming. Tidak berubah. Tidak takut. Yang terjadi justru semakin yakin bahwa Islam adalah agama langit. Agama yang benar. Dan, Muhammad benar-benar utusanNYA.
Orang-orang Islam awal bersyahadat dengan penuh keyakinan. Kamudian, syahadat tersebut menjadi prinsip hidupnya. Sehingga mereka tidak memiliki kekhawatiran sama sekali dalam hidup ini. Hidup sudah diatur oleh Allah swt. Demikian mereka memegang prinsip hidupnya. Allah ta’ala Mahakuasa. Setiap apa yang terjadi di dunia tidak lepas dari takdirNYA.
Kondisi yang terburuk. Bahkan, nyawa harus melayang. Orang-orang Islam awal merelakan. Biarkan semua terjadi sesuai dengan kehendakNYA. Sungguh kekuatan tauhid yang hebat. Tauhid yang mendarah daging. Tauhid yang menegakkan segenap persendian tulang-belulang mereka. Mereka bernafas dengan energi tauhid. Hidupnya penuh dengan aura tauhid yang hebat.

Para Sahabat Yang Hebat
Sejarah mencatat ada beberapa sahabat Nabi saw yang menjadi syuhada’ Islam pada awal-awal perjalanan dakwah Islam Nabi saw. Mereka adalah bunga-bungan surga yang disemai di kehidupan dunia. Dunia menjadi mewangi karena keberadaan dan pengorbanan mereka. Mereka sungguh hidup dengan segenap pengorbanan karena cinta dan kasih-sayang. Mereka berani melakukan apa pun karena Allah ta’ala. Pengorbanan yang dilakukan pun tidak sia-sia. Karena lisan suci Nabi saw senantiasa mendoakan mereka.
Di antara syuhada’ mukmin-mukminah yang menjadi korban kebiadaban dan kebengisan para kafir Makkah, sebagai berikut:
1.     Sahabat Bilal bin Abi Rabbah r.hu.
Mantan budak keluarga Umayyah bin Khalaf al-Jumahy. Panggilan akrabnya Abu Abdullah. Ayahnya bernama Abu Rabbah. Ibunya bernama Hamamah. Kedua orang tuanya adalah budak asal Habasyah.
Sejak sahabat Bilal diketahui masuk Islam. Dia terus-menerus mengalami penyiksaan. Yang langsung dilakukan oleh sang majikan, Umayyah bin Khalaf.
Itulah sahabat Bilal. Semakin disiksa semakin dia menggelora cintanya dengan Allah dan rasulNYA. Semakin menjadi-jadi dia mengobarkan dakwah Islam.
Hingga akhirnya dimerdekakan oleh sahabat Abu Bakar ash-Shiddiq r.hu. Dia ditebus dari Umayyah bin Khalaf. Bergabungnya sahabat Bilal. Islam menjadi terbah hebat.
Sahabat Bilal tercatat sebagai mu’adzin Nabi saw. Dan, orang mukmin pertama yang masuk surga. Sebab, dialah kelak yang membukakan pintu surga buat Nabi saw. Saat Nabi saw melakukan inspeksi di surga; wa-llahu a’lam.
2.     Sahabat Ammar bin Yasir Abul Yaqdzan al-Ansy r.hu.
Dia putra Bani Murad. Bersama ayah bundanya dia memeluk Islam. Ketika itu jumlah umat Islam baru 30 orang. Keluarga Ammar mengalami penyiksaan yang hebat. Sebab, tidak ada kerabat yang memberikan jaminan perlidungan kepada mereka.
Pertama-tama ayahanda Ammar. Yakni, Yasir r.hu yang disiksa hingga tewas. Kemudian, ibunda tercintanya dibunuh oleh Abu Jahl.
Sahabat Ammar hidup sebatang kara. Dia terus-menerus mengalami penyiksaan. Dia mengadukan kondisi hatinya kepada Nabi saw. Allah ta’ala menjawab dengan diturunkan ayat,
`tB txÿŸ2 «!$$Î/ .`ÏB Ï÷èt/ ÿ¾ÏmÏZ»yJƒÎ) žwÎ) ô`tB on̍ò2é& ¼çmç6ù=s%ur BûÈõyJôÜãB Ç`»yJƒM}$$Î/ `Å3»s9ur `¨B yyuŽŸ° ̍øÿä3ø9$$Î/ #Yô|¹ óOÎgøŠn=yèsù Ò=ŸÒxî šÆÏiB «!$# óOßgs9ur ëU#xtã ÒOŠÏàtã
Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman [dia mendapat kemurkaan Allah], kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman [dia tidak berdosa]. Akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran. Maka, kemurkaan Allah menimpanya. Dan, baginya adzab yang besar” (Qs.an-Nahl [16]: 106).

Seperti halnya sahabat Bilal. Sahabat Ammar senantiasa mendampingi Nabi saw di setiap peperangan menegakkan kalimat Allah. Dia gugur sebagai syuhada’ pada usia 90 tahun. Saat Perang Shiffin. Dia berada di pihak Khalifah Ali bin Abi Thalib kw. Sebab, dia berkeyakinan sahabat Ali yang benar. Dan, sahabat Mu’awiyyah r.hu yang salah; wa-llahu a’alam.
3.     Sahabat Khabbab bin al-Art r.hu.
Dia berasal dari Bani Tamim. Pernah menjadi budak Siba’ bin Abdul’uzza al-Khuza’iy. Siba’ pernah duel dengan paman Hamzah ketika Perang Uhud.
Takdir menghendaki dia harus diculik orang-orang kafir Makkah. Dia mengalami penyiksaan. Seperti yang dialami sahabat Bilal r.hu dan keluarga sahabat Ammar r.hu.
Sahabat Khabbah r.hu wafat pada usia 63 tahun di Kota Kufah, Irak. Seperti sahabat yang lain. Dia aktif mengikuti setiap peperangan dalam membela dinul Islam.
4.     Shuhaib bin Sinan ar-Rumi r.hu.
Dia berasal dari Bani Nahlir bin Qasith. Nabi saw memanggilnya Abu Yahya. Demi mengikuti hijrah Nabi saw ke Madinah. Dia rela menyerahkan seluruh harta kekayaannya kepada orang-orang lafir.
Dia pernah menjadi badal imam Khalifah Umar bin Khaththab r.hu, ketika sahabat Umar hendak wafat.
Sahabat Shuhaib r.hu wafat dalam usia 70 tahun di Madinah. Tepatnya pada tahun 38 hijriah di bulan Syawwal.
5.     Sahabat Amir bin Fuhairah r.hu.
Dia mantan budak Thufail bin Abdullah al-Azdiy. Thufail adalah saudara seibu dengan Ibunda A’isyah r.ha. Yaitu, dari Ibunda Ruman,
Dia dimerdekakan oleh sahabat Abu Bakar r.hu. Saat menjadi budak Thufail. Dia mengalami penyiksaan yang pedih lagi dahsyat.
Dia pernah menghapuskan jejak langkah kaki dua anak sahabat Abu Bakar r.hu. Yakni, Asma’ dan Abdullah. Yang keduanya sering mengirim makanan kepada Nabi saw. Saat beliau bersembunyi di dalam gua. Sahabat Amir bin Fuhairah r.hu pura-pura menjadi penggembala domba.
Dia pernah mengikuti Perang Badar dan Perang Uhud. Takdir menentukan sahabat Amir menjadi salah seorang syuhada’ Uhud pada usia 40 tahun.
6.     Sahabat Abu Fukaihah r.hu.
Dia mantan budak Sahfwan bin Umayyah bin Khalaf al-Jumahiy. Masuk Islam bersama sahabat Bilal. Ketahuan masuk Islam. Sejak saat itu mengalami penyiksaan yang mengerikan.
Hingga datang sahabat Abu Bakar r.hu membelinya. Kemudian, dimerdekakan. Dia ikut hijrah ke Madinah. Takdir menetapkan dia harus wafat sebelum dapat mengikuti Perang Badar.
7.     Sahabat Labibah r.ha.
Dia mantan budak bani Muammal bin Habib bin Adiy bin Ka’ab. Ketahuan masuk Islam. Dia mengalami penyiksaan yang bertubi-tubi. Bahkan, sahabat Umar pernah menyiksan ketika sahabat Umar masih kafir.
Dia dimerdekakan oleh sahabat Abu Bakar r.hu
8.     Sahabat Zinnirah r.ha.
Dia mantan budak bani Adiy. Sahabat Umar juga pernah menyiksanya ketika sahabat Umar masih kafir. Kedua matanya dibutakan oleh Abu Jahl.
Dia sesumbar kepada Abu Jahl. Bahwa, yang membuat buta adalah Allah swt. Bukan Abu Jahl. Jika Allah swt menghendaki pasti dia dapat melihat kembali. Benar. Keesokan hari kedua matanya kembali dapat melihat normal seperti sediakala.
Dia dimerdekakan oleh sahabat Abu Bakar.
9.     Sahabat an-Nahdiyyah r.ha.
Dia mantan budak bani Nahd. Kamudian, menjadi budak seorang perempuan dari bani Abduddar. Ketahuan masuk Islam. Majikan perempuan tersebut menyiksa dengan sadis.
Dia dimerdekakan oleh sahabat Abu Bakar r.hu.
Sadisnya penyiksaan. Biadabnya orang-orang kafir menghancurkan karakter dan kepribadian kaum muslimin awal. Ternyata dengan takdirNYA mereka tidak ada yang murtad dari agamaNYA. Yang terjadi mereka sangat bersemangat menjadi penghuni surgaNYA. Dan, semakin mencintai Nabi saw [ ]

0 komentar:

Posting Komentar