Blogger news

Majalah MAYAra adalah majalah donasi internasional yang berbasis keilmuan tanpa memandang golongan bermodalkan persaudaraan. Bersama Boleh Beda. Allahu Akbar...!!!

SALAFI WAHABI DIGUGAT ULAMA SEJAGAD



Rasanya tak ada kata jera buat salafi wahabi untuk selalu mengklaim sebagai aliran islam paling baik dan benar dalam mendakwahkan islam. Merasa paling sesuai dengan alqur'an dan as-sunnah yang diteladankan oleh gusti Kanjeng Nabi Muhammad saw. Bahkan, tak jarang menyerang segala bentuk pemahaman yang dianggap tidak sejalan.
Dalam praktek keagamaan dan keberagamaannya golongan ini sangat mudah membid'ah dan mengafirkan. Tak heran jika kemudian perjuangan dakwah Salafi Wahabi di masyarakat selama ini, selalu mendapat kecaman dimana-mana. Kalau suatu faham atau aliran dibantah satu-dua orang, itu biasa. Mungkin atas dasar iri, tidak suka, atau sentiment. Tapi jika yang membantahnya adalah ribuan ulama dan itu mayoritas, apalagi dari berbagai negara, madzhab dari masa ke masa, maka ada tanda tanya besar yang perlu dipertanyakan. Ada apa dengan Salafi Wahabi? Kenapa digugat ulama sejagad?
Perlu anda ketahui, bahwasanya selain kerasnya yang menonjol golongan ini terkenal dengan pemahamannya terhadap al-qur'an dan hadis yang letterleg (tekstual) dan menafikan arti majazi (makna kiasan). Padahal al-qur'an dan hadis itu mengandung makna tersurat dan tersirat. Sehingga, banyak ayat atau hadis yang artinya mereka serupakan (tasybih) secara hakiki antara Allah dengan makhluk-Nya. Kemudian, kalau diamati lebih mendalam aliran ini sangat keras melawan yang namanya ajaran tashawwuf, tawassul, tabarruk (pengambilan berkah), permohonan syafaat, ziarah kubur, majelis-majelis dzikir dan masih banyak lagi yang lainnya.
Islam itu terlalu luas untuk dipahami oleh segelintir orang. Islam sangat toleran, dan moderat. Penyampainya sendiri harus memiliki kadar keilmuan yang luas, luwes lagi mendalam. Tidak bisa kalau hanya berpandu terhadap satu ulama saja. Berbagai referensi ulama harus kita pelajari agar dalam praktek keagamaan dan keberagamaan kita tidak bermata kuda. Hal ini  yang tidak di ajarkan oleh kaum Salafi Wahabi terhadap pengikutnya. Pengikut Salafi Wahabi hanya di doktrin untuk berpegang terhadap fatwa ulama sesama Salafi Wahabi. Ini yang menyebabkan kaum salafi berislam layaknya robot tanpa ada unsur hati. Naudzubillah
Menyaksikan rentetan fenomena ini membuat Syaikh Idahram bergejolak hatinya. Dengan latar keilmuan yang mumpuni ia berusaha untuk mengupas tuntas apa itu Salafi Wahabi? dan bagaimana sepak terjangnya? Maka lahirlah buku fenomenal ke tiga dari Trilogi tentang Salafi Wahabi “Ulama Sejagad Menggugat Salafi Wahabi, Mengenal dan mengkritisi penyimpangan tokoh-tokoh utama mereka” sebagai kelanjutan dari 2 buku sebelumnya yang laris manis dipasaran. Diterbitkan oleh Pustaka Pesantren dengan ketebalan 338 halaman. Ditulis secara ringkas, jelas dan lugas serta pedas karena mengkritisi semua kerancuan dan penyimpangan-penyimpangan aliran Salafi Wahabi dan ulama-ulamanya, disertai pula gugatan ulama dunia dari berbagai generasi dengan bidang keilmuan yang berbeda.

1 komentar:

  1. luar biasa buku2nya. Salafy wahabi betul2 tekstual aja, hatinya gersang, tak ada rasa zuhud. yg ada hanya perasaan paling benar, dan tak mau menengok pendapat2 ulama lain.

    BalasHapus