SUDUT JAKARTA
Masih ada sudut Jakarta
Yang sukar dilupa
Saat sinar senja
Berpendar diatas laut Jakarta
Dan kau tergesa berlari kesana
Menyaksikan keindahan tak terperikan
Lihatlah baris syair
Mengalir di atas warna keemasan senja
Rasakan getar
Menggantikan gelisah dan risau
Melembutkan
Menyejukkan
Di suatu sudut Jakarta
Yang sukar dilupa
Setelah aku pergi
Kubayangkan kau masih disana
Menyulam syair diatas permadani emas
Merapikan yang terbengkalai
Sebelum hari usai
Sekali waktu bila kita ketemu
Kau sudah siap dengan sulaman itu
Dan aku mungkin masih termangu
Pada sudut yang sukar dilupakan itu
Banda Aceh, 15 Feb 2011
Puisi dengan ratusan rencong tak bersarong
Telah digelar di ruang pameran
Orang-orang memandang heran
Seorang anak bertanya
Apakah rencong
Selalu tak bersarong
Disebuah dinding
Kerbau dan padi
Serta ada juga berdesakan
Pedagang dengan perut buncit
Didinding itu juga
ada sawah kering
semua mati
ada sumur kering
mati
air susunya dihabisi
Puisi dengan ratusan rencong tak bersarong
Dengan mata berkilau
Mendekat gambar-gambar
Apakah ia dapat menahan sabar
Banda Aceh, 9/3/2011
PENYEBAR WANGI
Seorang yang kerjanya menyebar wangi
Di tanya mengapa ia menyebar wangi
Yang ditanya hanya diam
Dari hari ke hari
Ia menyebar wangi
Dari kampung ke kota
Kerjanya hanya menyebar wangi
Dari rumah kerumah
Ia menyebar wangi
Kepada anak dan orang dewasa
Ia menitipkan wangi
Dari mana kau mendapat wangi
Tanya seseorang
Yang ditanya hanya diam
Diambilnya daun
Dipetiknya bunga
Dikupasnya kulit kayu
Digalinya akar
Wangipun tersebar
Wangi betambah tambah
Ketika diperciki embun
Wangi harum wangi harum
Esoknya ketika seseorang
Akan memberi hadiah kepada penyebar wangi
Atas jasanya selama ini
Seseorang menunjuk
Kearah orang ramai
Yang mengusung jenazah
Penyebar wangi
Ke kuburan
Seorang yang kerjanya menyebar wangi
Sudah memenuhi panggilan Illahi
Banda Aceh, 2/3/2011
0 komentar:
Posting Komentar